Kementan Apresiasi Antusias Petani Binuang Belajar Membuat Pupuk Organik

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Apresiasi Antusias Petani Binuang Belajar Membuat Pupuk Organik
BBPP BINUANG: Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono [berdiri] mengajak petani dan penyuluh Binuang pada khususnya dan Kalimantan pada umumnya, untuk membuat pupuk organik dan hayati berupa Pupuk Organik Cair [POC] dan Biochar berupa bahan padat kaya karbon hasil konversi.

Binuang, Kalsel [B2B] - Kolaborasi Kementerian Pertanian RI oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] mendorong sejumlah petani dan penyuluh Kabupaten Binuang, Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] antusias mengikuti pelatihan membuat pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah.

Upaya tersebut ditempuh BBPP Binuang dan P4S Muda Berkarya melatih kelompok tani [Poktan] Maju Bersama dan Tunas Harapan dari Desa Pulau Pinang, Kecamatan Binuang serta sejumlah santri dari Pondok Pesantren KH Muhammad Aini Km 94 Pulau Pinang dan siswa/i SMK Negeri I Tapin.

Inisiasi Kementan dan P4S tersebut didukung PT United Tractor Site Binuang, PT Binuang Mitra Bersama dan BUMDes Pulau Pinang menyosialisasikan Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik] yang diluncurkan pada Training of Trainers [ToT] oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi pada awal Desember 2022 [12/12].

Kegiatan pelatihan dipimpin Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono dan dukungan Kabalai Bambang Haryanto dalam upaya menyiasati melambungnya harga pupuk bersubsidi [anorganik] lantaran pasokan bahan baku dari kawasan Eropa Timur tersendat lantaran Perang Rusia vs Ukraina.

Upaya BBPP Binuang dan P4S Muda Berkarya sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa sudah saatnya petani kembali pada pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah sekaligus sebagai ´solusi´ mahalnya harga pupuk.

"Jika cost produksi bisa ditekan maka keuntungan petani bisa meningkat, di sinilah Genta Organik berperan. Petani dan lahan pertanian menunggu langkah-langkah perbaikan, yang mampu menyelamatkan pertanian Indonesia," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa penyuluh bersama pelaku utama dan pelaku usaha pertanian menjadi titik tumpu penggunaan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah, sekaligus menjadi produsennya secara mandiri.

"Genta organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik. Boleh menggunakan pupuk kimia, tapi dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang," katanya.

Adapun tujuan Genta Organik, kata Dedi Nursyamsi, menyuburkan tanah Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian di saat pupuk mahal, menerapkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, menekan biaya produksi pertanian dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto mengatakan jajarannya gencar menyosialisasikan Genta Organik, dengan Widyaiswara sebagai garda terdepan untuk membuka wawasan, membimbing dan melatih petani beserta penyuluh membuat pupuk organik dan lainnya.

"Pemberian pupuk merupakan tindakan mempertahankan pertumbuhan tanaman agar tetap normal. Penambahan unsur hara melalui pupuk bertujuan tercapainya keseimbangan unsur hara," katanya.

Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono mengajak petani dan penyuluh Binuang pada khususnya dan Kalimantan pada umumnya, untuk membuat pupuk organik dan hayati berupa Pupuk Organik Cair [POC] dan Biochar berupa bahan padat kaya karbon hasil konversi dari limbah organik, utamanya berbahan dasar limbah hewan ternak yakni kambing dan sapi.

"Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam tanah atau media tanam untuk menyediakan unsur-unsur esesial. Pemberian pupuk, tindakan mempertahankan pertumbuhan tanaman agar tetap normal. Penambahan unsur hara melalui pupuk bertujuan tercapainya keseimbangan unsur hara yang telah hilang," katanya.

WI Budiono menambahkan jenis pupuk harus sesuai kebutuhan, sehingga dibutuhkan metode yang tepat agar unsur hara yang ditambah sesuai kebutuhan tanaman lantaran kurang tersedia di dalam tanah.

Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Binuang, Joko Tri Harjanto menyatakan dukungannya pada instruksi Mentan Syahrul dan arahan Kabadan Dedi Nursyamsi serta Kabalai Bambang Haryanto untuk mendukung Program Genta Organik di wilayah Kalsel secara khusus dan Kalimantan pada umumnya.

Ketua P4S Muda Berkarya, Maulana Akbar mengaku happy atas sikap dan antusiasme petani, penyuluh bersama santri dan siswa untuk menggalakkan pembuatan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah secara mandiri bagi pertanian berkelanjutan di Kabupaten Tapin, Kalsel. [budiono/jeka/agus/bbppbinuang]

Binuang of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.