Petani Milenial Ingin Penuhi Pangan Sumba Daya
Millennial Farmers Want to Fulfill Sumba Daya´s Food
Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Sumba, NTT [B2B] - Guna memenuhi kebutuhan pangan, terutama sayuran, untuk kampung halamannya di Desa Loura, Sumba Barat Daya, NTT, Oktavianus bersama 23 anggota dari kelompok Taruna Tani Tunas Muda, melakukan pengembangan budidaya holtikultura.
"Saat ini konsumsi sayuran masih didatangkan luar Sumba. Usaha ini sangat prospektif karena bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
Walaupun usaha yang dirintis belum dapat memenuhi permintaan pasar, namun yang dilakukannya agar bisa menekan sedikit impor bahan pangan.
"Sekarang kita sudah bersama beberapa pemuda milenial berniat memenuhi kebutuhan pangan daerah sendiri. Kita mendapatkan berbagai informasi dari perusahaan benih tentang irigasi sederhana seperti irigasi tetes sedangkan instalasi sederhana kita belajar dari youtube. Sehingga budidaya yang kita lakukan sedikit lebih modern," tambahnya.
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Siti Munifah saat berkunjung ke kebun petani milenial, sebenarnya banyak pembiayaan ekslusif dari program Kementan untuk mendukung kegiatan petani milenial, tetapi sekarang mereka lebih mandiri dan kita sangat mengapresiasi dalam melakukan budidayanya.
"Kalau mereka bisa menunjukkan prestasi yang baik, maka bisa dikembangakan lagi dengan melibatkan BPP Kupang untuk membina dalam komunitas P4S milenial. Maka akan mendapatkan kembali dukungan pihak IFAD. Selama mereka tidak merubah pikiran untuk terus menggeluti dengan dan menghadapi tantangan. Saya berharap, seluruh petani milenial gunakan waktu muda sebaik - baiknya, karena usia muda tidak terulang. Tapakan sejarah perjalanan hidup yang memberi manfaat kepada masyarakat dan akan menjadi kebanggan orang tua," kata Siti Munifah.
Penumbuhan petani milenial menjadi salah satu target dalam program Kementan, "kita ingin mencetak banyak petani milenial. Masa depan pertanian Indonesia ada di pundak mereka. Petani milenial itu pinar dan berwawasan luas, kita berharap petani milenial bisa menghadirkan inovasi - inovasi buat pertanian."
Hal ini selaras seperti yang dinyatakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa regenerasi pertanian harus dilakukan.
"Sekarang sektor pertanian banyak diisi petani usia tua. Jika tidak adanya regenerasi, kita bisa kekurangan petani dalam 5 sampai 10 tahun mendatang," katanya.
Secara terpisah Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi juga mengatakan regenerasi harus dilakukan karena adanya tuntutan pasar, seperti tuntutan mutu berupa perubahan teknologi, pendapatan, pola makan, dan peningkatan konsumen khusus. Tuntutan lainnya adalah keamanan pangan menyusul peningkatan kesadaran konsumen terhadap bahaya yang terdapat pada pangan.
“Ada beberapa masalah yang kita hadapi dalam pengembangan SDM pertanian, seperti jumlah generasi muda yang terjun ke dunia pertanian masih rendah, jumlah petani, dan ketersediaan petani muda yang kompeten,” kata Dedi.
