Kementan Dorong Peningkatan Kinerja Penyuluh Pangandaran

Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dorong Peningkatan Kinerja Penyuluh Pangandaran
KUNJUNGI BPP CIJULANG: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi tatap muka dan dialog dengan petani dan penyuluh di BPP Cijulang didampingi Kadistan Pangandaran, Sutriaman [duduk] Foto: BPPSDMP

Pangandaran, Jabar [B2B] - Kapasitas SDM pertanian menentukan peningkatan produktivitas yang menjadi tolok ukur indeks kinerja penyuluh di wilayah binaan masing-masing, terus diupayakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP Kementan].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengingatkan bahwa penyuluh adalah ujung tombang sektor pertanian, karena itu, penyuluh harus terus-menerus meningkatkan kapasitas dirinya agar mampu adaptasi dengan inovasi teknologi terkini, yang terus berkembang pesat. 

"SDM pertanian, kata kunci peningkatan produktivitas nasional, dalam konteks pertanian, penyuluh merupakan ujung tombak peningkatan produktivitas pertanian kita," kata Mentan Syahrul.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa salah satu faktor penting dalam peningkatan produktivitas adalah inovasi teknologi. Banyak inovasi teknologi dari hulu hingga hilir untuk meningkatkan produktivitas pertanian, jika dimanfaatkan maksimal mampu meningkatkan nilai tambah bagi petani. 

"Jadi, penyuluh sekarang jangan hanya bergerak di on farm saja, juga di olahan, itu sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi petani," kata Dedi saat bertemu penyuluh dan petani pada Selasa [31/8] di Balai Pusat Pertanian [BPP] Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. 

Dengan begitu, kata Dedi, jika indeks kinerja penyuluh adalah peningkatan produktivitas di wilayah kerjanya masing-masing. "Tugas utamanya, menggenjot peningkatan produktivitas pertanian, maka inovasi teknologi diterapkan bersama petani di lapangan."

Saat ini, katanya, mulai hulu hingga hilir sudah banyak inovasi teknologi yang bisa diimplementasikan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.

Menurutnya, apabila saat ini produktivitas pertanian di Kecamatan Cijulang 5,6 ton per hektar pertahun, maka tahun depan produktivitas pertanian ditingkatkan menjadi 6,6 ton per hektar per tahun.

"Teknologi merambah dari hulu hingga hilir, dengan inovasi teknologi, produktivitas meningkat sekitar 20 hingga 60 persen. Penggunaan alat mesin pertanian [Alsintan] akan meningkatkan produksi sekaligus mampu mengurangi losses 20 persen. Kehilangannya tinggal lima persen, jadi produktivitas padi bisa ditingkatkan 15 persen dengan Alsintan," kata Dedi Nursyamsi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Sutriaman berharap arahan Dedi Nursyamsi menjadi pemantik bagi penyuluh dan petani di wilayahnya dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

"Kami bersyukur di Kecamatan Cijulang ini produktivitas sudah bisa dinaikkan. Kita harapkan ke depan dapat terus meningkat, sehingga target swasembada pangan capat tercapai," kata Sutriaman.

Sebagaimana diketahui, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pangandaran untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Sebelum mengunjungi BPP Cijulang, Dedi beserta rombongan berkesempatan meninjau lahan lokasi pembangunan BPP Parigi di depan Taman Makam Pahlawan Kabupaten Pangandaran. [Cha]

Pangandaran of West Java [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior of Agriculture Ministry here on Tuesday  [August, 31].