Kerugian Pertanian Akibat Erupsi Kelud Rp377,5 Miliar
Agricultural Loss due to Kelud Eruption Reaches Rp377.5 Billion
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Kerugian sektor pertanian akibat erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur, Indonesia diperkirakan mencapai Rp377,5 miliar. Kerusakan lahan padi seluas 871 hektar, lahan jagung 790 hektar, cabai merah 538 hektar, cabai rawit 1.220 hektar, tomat 155 hektar, bawang merah 47 hektar, nenas 1.200 hektar. Sementara tanaman singkong, ubi jalar, mawar dan krisan dalam jumlah kecil.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan komoditas pertanian yang paling banyak terkena dampak erupsi adalah tanaman pangan seperti padi dan jagung. Sayuran meliputi cabai, tomat, kacang panjang. Tanaman perkebunan berupa kopi, kakao dan tebu. Tanaman buah-buahan seperti jeruk, apel, durian dan mangga. Kesemuanya mengalami tingkat kerusakan ringan sampai sangat berat.
"Sebagian besar ternak sapi perah di Kabupaten Malang dan Kediri sekitarnya mengalami kesulitan mendapatkan pakan ternak, karena rumput pakan tertutup material erupsi. Sebagian hewan ternak mulai dijual oleh pemiliknya karena kesulitan mendapatkan pakan ternak tersebut," kata Suswono kepada pers di Jakarta, Selasa (4/3).
Sementara luasan lahan yang rusak di Kabupaten Malang meliputi tanaman padi di atas lahan seluas 1.395 hektar, jagung 2.053 hektar, dan sayuran 688 hektar. Kerusakan komoditas pertanian di Kabupaten Kediri meliputi padi di lahan seluas 3.382 hektar, jagung 3.832 hektar, cabai rawit 1.613 hektar, cabai besar 1.060 hektar, tomat 318 hektar, nenas 700 hektar, dan tebu 1.839 hektar.
Suswono menambahkan, langkah-langkah rehabilitasi dan pemulihan antara lain dengan membantu menyediakan bibit tanaman untuk padi dan jagung, sayuran cabai dan tomat, buah-buahan perkebunan, dan membantu penyediaan rumput pakan ternak/konsentrat dan menyediakan pakan ternak.
"Lahan yang tertutup material erupsi pasir, kerikil dan abu dengan ketebalan kurang dari 20 cm, lahan pertanian segera diolah dengan mencampur dengan tanah asli dan ditambah bahan organik dosis lima ton per hektar," ungkap Suswono.
Jakarta (B2B) - Loss in agriculture sector due to Mount Kelud eruption in East Java, Indonesia is predicted to reach Rp 377.5 billion. It damages 871 hectares of paddy field, 790 hectares of corn, 538 hectares of red chili, 1,220 hectares of cayenne pepper, 155 hectares of tomato, 47 hectares of shallot, 1,200 hectares of pineapple, and a small amount of cassava, sweet potato, roses, and chrysanthemum.
Agriculture Minister, Suswono said the most affected agriculture commodities are food plants such as paddy and corn, vegetables including chili, tomato long bean, coffee, cacao, sugarcane, fruits such as orange, apple, durian, and mango. All suffer from minor to severe damages.
“Most of milk cow breeders in Malang and Kediri regencies find it difficult to seek for grass for the cattle since most land are covered with eruption material. Some of them start to sell their cattle due to this,” he said to press in Jakarta, Tuesday (4/3).
The damaged land in Malang regency covers 1,395 hectares of paddy field, 2,053 hectares of corn, 688 hectares of vegetables, while in Kediri, it affects 3,382 hectares of paddy field, 3,832 hectares of corn, 1,613 hectares of cayenne pepper, 1,060 hectares of chili, 318 hectares of tomato, 700 hectares of pineapple, and 1,839 hectares of sugarcane.
Suswono added steps for rehabilitation and restoration are providing seeds of corn, rice, chili, tomato, fruits, and grass or concentrate to feed the cattle.
“The land covered with sand, small stones, and ash with thickness less than 20 cm will be soon restored by mixing soil and organic material measuring 5 tons of dosage per hectare,” he said.
