KostraTani Jabar Diluncurkan Kementan dan Gubernur Ridwan Kamil
Indonesia`s Agricultural Extension Connected through the KostraTani
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bandung, Jabar [B2B] - Gubernur Ridwan Kamil bersama warga Jawa Barat menyambut sekaligus mendukung hadirnya digitalisasi pertanian 4.0. Bumi Parahyangan dikenal subur namun produktifitasnya kurang. Produksi dan luas lahan di Thailand dan Vietnam berbanding lurus dengan kemampuan SDM pertaniannya. Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] melalui Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di tingkat kecamatan diharapkan meningkatkan kualitas SDM pertanian Jabar.
Hal itu dikemukakan Gubernur Ridwan Kamil akrab disapa RK pada peluncuran KostraTani Jabar bersama Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi di Bandung, Jumat [28/8] yang dipancarluaskan kepada BPP di seluruh Jabar.
"Pandemi Covid-19 mengajarkan kita semua. Pertanian itu tangguh dan membanggakan kita semua. Pertanian juga mengubah orientasi dan pola pikir kita termasuk Jabar. Kita akan jor-joran meningkatkan ekonomi rakyat. Kalau mau produktif, kita harus berani adaptasi dan memanfaatkan teknologim" kata RK via video conference.
Gubernur RK mengakui mengaku kehadiran Kostratani sebagai pusat data dan informasi sangat tepat, karena kerap menjadi masalah di Indonesia. Jabar menyiapkan Kostrawil sebagai pusat pengendali di tingkat provinsi didukung peralatan digital pengendali ketahanan pangan.
"Salah satu masalah yang kita hadapi adalah data, karena tidak pernah akurat. Jabar akan menyiapkan Kostrawil sebagai pusat komando. Kami juga harus punya neraca ketahanan pangan," kata Ridwan Kamil.
Hal itu sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengembangkan KostraTani. "Kostratani bukan hanya pusat data dan informasi. Juga tempat konsultasi dan belajar petani. Mereka bisa cari tahu apa kebutuhan dan solusi peningkatan produktivitas."
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] menegaskan pentingnya peningkatan kemampuan, pengetahuan, dan kompetensi SDM.
"Hasil penelitian seorang psikolog dan motivator menyatakan pengungkit terbesar peningkatan produksi adalah SDM. Memang ada tiga faktor pengungkit. Sarana dan prasarana kemudian regulasi, porsi masing-masing 25 persen. Porsi terbesar adalah SDM, hingga 50 persen untuk produksi," kata Dedi Nursyamsi.
Hal itu terbukti, pendapatan domestik bruto [PDB] sektor pertanian melejit sementara sektor ekonomi lain terpuruk akibat pandemi Covid-19, padahal anggaran pemerintah pusat dipotong.
"PDB pertanian meningkat karena peran luar biasa petani, kelompok tani dan penyuluh yang berjuang di lapangan untuk meningkatkan produktifitas,” katanya.
Dedi menegaskan peran vital KostraTani di tingkat kecamatan. "Mengapa kecamatan? Karena gerakan pertanian ada di sawah, ada di kebun, di ladang. Berarti gerakan perkembangan pertanian harus dimulai dari sawah, kampung, desa hingga kecamatan." [Cha]
Bandung of West Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry to disseminate the development of agricultural extension centers at the sub-district level [BPP] into the center of Indonesian agricultural development [KostraTani] across the country, according to Indonesian senior official of the ministry.
