Melalui Swakelola, Kementan Tingkatkan Kemandirian Petani Milenial

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi


Melalui Swakelola, Kementan Tingkatkan Kemandirian Petani Milenial
POLBANGTAN BOGOR: Kegiatan Swakelola tipe II bertujuan untuk menyamakan visi, membangun sinergi, dan merumuskan strategi dalam menerapkan swakelola tipe II secara efektif, di Sentul, Kabupaten Bogor

Bogor, Jabar [B2B] - Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services [YESS] PPIU Jawa Barat melakukan pertemuan dengan District Implementation Tim [DIT] dan PPK, untuk membahas persiapan pelaksanaan Swakelola Tipe II dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kemandirian pemerintahan, pada Kamis [13/7].

Swakelola tipe II adalah sebuah konsep atau pendekatan yang diterapkan dalam pengelolaan pemerintahan atau lembaga publik. Konsep ini memberikan otonomi lebih besar kepada lembaga pemerintahan untuk mengelola dan melaksanakan program-program strategis secara mandiri, dengan tetap mengikuti prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo [Mentan], meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

"Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama," tegas Menteri  Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.

"Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia," tegas Dedi.

Kegiatan yang dilaksanakan di Sentul, Kabupaten Bogor ini melibatkan Pengurus DIT, PPK, dan perwakilan PPIU, serta berbagai stakeholder terkait lainnya, yang bertujuan untuk menyamakan visi, membangun sinergi, dan merumuskan strategi dalam menerapkan swakelola tipe II secara efektif.

Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan swakelola tipe II, langkah-langkah koordinasi yang cermat diambil. Pertama, pembentukan tim yang terdiri dari perwakilan lembaga terkait dilakukan untuk mengawasi dan mengkoordinasikan implementasi program ini dalam hal ini PPK dan DIT. Tim ini bertugas memastikan keselarasan dan keberhasilan pelaksanaan swakelola tipe II.

Tujuan utama dari pelaksanaan swakelola ini adalah meningkatkan efisiensi dan kemandirian pemerintahan. Dengan pemanfaatan sumber daya manusia dan dana yang dimiliki oleh Program Yess PPIU Jawa Barat, program ini diharapkan dapat mengelola dan melaksanakan berbagai program dan proyek strategis dengan lebih efektif. Swakelola tipe II juga memberikan kesempatan bagi lembaga pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas.

Kehadiran berbagai pemangku kepentingan dan stakeholder pemerintah provinsi diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan sinergi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Pelaksanaan swakelola tipe II dianggap penting dalam meningkatkan efisiensi dan kemandirian pemerintahan. Dengan pengelolaan internal yang lebih efektif, pemerintah dapat lebih fokus pada kepentingan publik, mempercepat pembangunan, serta meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat. [rdyanto/wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the BBPMKP Ciawi, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.