Mentan Ingatkan Petani Milenial Merauke tentang Potensi Pertanian Papua

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan Ingatkan Petani Milenial Merauke tentang Potensi Pertanian Papua
BBPP BINUANG: Kepala BBPP Binuang, Yulia AK bersama insan pertanian Kalimantan ikuti antusias pembukaan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022 oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi via online.

Tapin, Kalsel [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memberi perhatian khusus terhadap pelatihan petani milenial di wilayah Merauke, Papua. Pasalnya, anak-anak Merauke dinilai luar biasa dalam mengembangkan potensi pertanian di sana, sehingga ke depan dapat menjadi salah satu sentra lumbung pangan nasional.

"Salah satu andalan saya itu kalian di Merauke," kata  Mentan Syahrul saat membuka Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022, Rabu [23/2]. Topik pelatihan adalah  ´Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap Perubahan Iklim´ yang digelar secara virtual selama tiga pekan, hingga 17 Maret 2022.

Menurutnya, dengan kemampuan yang dimiliki, maka seharusnya petani milenial di Papua bisa mengeluarkan ide, terutama dalam membuat inovasi. Mereka, misalnya, bisa membuat pupuk organik sehingga ke depan tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi.

"Jangan lagi mengandalkan pupuk subsidi karena kita bisa membuat pupuk organik. Kalau ada syukur, tapi kalau tidak ada, ya jalan saja terus. Saya janji, akan datang lagi ke Merauke untuk melihat perkembangan yang ada. Saya yakin, kalian adalah harapan baru bagi pertanian Indonesia," katanya.

Mentan Syahrul menambahkan, masalah pupuk selama ini bukan hanya tanggungjawab Kementan, karena dari Lini 1 sampai kios adalah ranah BUMN, PT Pupuk Indonesia Holding Company [PIHC]. Kemudian masalah keuangan di ranah Kementerian Keuangan.

"Uangnya tidak di Kementan. Adanya di menteri keuangan. Oleh karena itu, kalau ada distributor yang main-main di sana [Merauke] sampaikan ke saya. Pupuk itu tidak langka, yang ada, jumlahnya tidak cukup atau kurang," katanya.

Meski demikian, kata Mentan, pemerintah sudah menyiapkan akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat [KUR] yang bisa menjadi fasilitas utama dalam memulai usaha. Bantuan ini diharapkan mampu menjadi pemicu tumbuh kembangnya sektor pertanian di tanah Papua.

"Pertanian itu kan skala ekonominya ada. Katakanlah satu hektar, kalau menghasilkan enam ton berarti hasilnya Rp30 juta. Kalian pakai pupuk dan lain-lain masih punya untung Rp9 juta," katanya.

Mentan Syahrul menambahkan, masih ada Rp20 juta, bisa digunakan untuk mencicil Alsintan atau pembuatan pupuk. Oleh karena itu kita tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi. "Kita punya akses KUR sebagai modal."

Untuk diketahui, Pelatihan ini melibatkan kelompok Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya [P4S], Ikatan Alumni Magang Jepang [Ikamaja), Kelompok Tani dan Nelayan Andalan [KTNA], Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan [DPM/DPA], Perhimpunan Penyuluh Pertanian [Perhiptani) dan insan pertanian lainnya yang akan dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis [UPT] lingkup BPPSDMP Kementan.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa pelatihan tersebut merupakan program reguler maksimum yang dilaksanakan Kementan, dalam upaya meningkatkan pengetahuan petani dan penyuluh. Tujuannya, dapat mendorong generasi milenial dapat beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim.

"Sasaran peserta ditargetkan sekitar 1.568.483 orang bahkan lebih, yang terdiri dari petani dan insan pertanian lainnya," tutupnya. [Agus]

Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country or the BBPP so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.