Tandang Mandiri Farm Kristalisasi Sinergi KostraTani, YESS dan PWMP

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Tandang Mandiri Farm Kristalisasi Sinergi KostraTani, YESS dan PWMP
BAWANG MERAH: Aris Nur Ramdan, Ratna Dila Nawangwulan dan Novi Fitriani memilih fokus pada pengembangan komoditas bawang merah untuk konsumsi rumah tangga setiap hari [Foto: istimewa]

Sumedang, Jabar [B2B] - Alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menerapkan ilmunya dipadu dukungan Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP] dan pendampingan Balai Penyuluhan Pertanian selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian [BPP KostraTani] mengembangkan usaha tani dan bisnis bawang merah sejak 2019 di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat melalui badan usaha Tandang Mandiri Farm.

Aris Nur Ramdan, Ratna Dila Nawangwulan dan Novi Fitriani memilih fokus pada pengembangan komoditas bawang merah, karena dibutuhkan masyarakat untuk konsumsi rumah tangga setiap hari. Sementara hasil penangkaran benih dibutuhkan petani untuk menanam bawang merah mendukung target produksi nasional.

"Tidak menutup kemungkinan kami membuka usaha lain, seperti saat ini sedang merencanakan usaha di bidang olahan, produksi roti rumahan," kata Aris NR melalui keterangan tertulis dari Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] yang diterima B2B, Sabtu [22/8].

Aris NR menyadari kedua mitra bisnisnya merupakan wanita dengan minat dan kemampuan mengembangkan usaha olahan, yang direncanakan tetap seiring dengan usaha utama, bawang merah.

"Saat ini fokus kami melakukan perencanaan produksi bawang merah dengan peningkatan skala usaha 10% setiap kali produksi sehingga menuntut kesungguhan dan kerja keras," katanya.

Langkah ketiga petani milenial, kata Kepala Pusdiktan Idha Widi Arsanti, sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk menjadikan generasi milenial sebagai pelaku utama pembangunan sektor pertanian Indonesia, karena masa depan produksi pangan di tangan mereka sebagai penerus bangsa.

“Masa depan pertanian di pundak generasi milenial. Lewat kehadiran mereka, kita harapkan ada inovasi yang bisa hadirkan. Generasi milenial dekat dengan teknologi. Dekat dengan digital. Tentunya semangat ini mereka tanamkan ke pertanian sehingga ke depan menjadi lebih baik," kata Kapusdik Idha WA mengutip instruksi Mentan Syahrul.

Dukungan serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi terhadap ketersediaan tenaga kerja di sektor pertanian Indonesia, dari tahun ke tahun terus menurun. 

“Hal ini merupakan tantangan bagi kita, untuk harus mencetak para petani milenial sebagai penerus estafet pembangunan pertanian yang akan datang. Jika tidak dilakukan regenerasi, maka dalam lima hingga 10 tahun mendatang kita bisa kekurangan petani," kata Dedi.

Kapusdik Idha WA menambahkan program Kementan untuk regenerasi petani melalui dukungan pada petani milenial mengembangkan potensi diri dan peluang usaha didukung PWMP dan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] sinergi dengan pendampingan dan pengawalan dari BPP KostraTani.

“Program PWMP dan YESS kita sinergikan dengan salah satu program utama Kementan, Kostratani. Kita ingin menciptakan petani milenial tangguh dan andal dalam berwirausaha pertanian,” kata Idha WA. [Nrt/Vtr/Cha]

Sumedang of West Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry encourages agricultural training activities support the strategic program of the ministry by developing a self-help agricultural training center in the countryside, and on-the-job training in food production centers, according to senior official.