Program YESS di Bone Dukung Wirausahawan Pertanian Milenial
Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bone, Sulsel [B2B] - Mengurai tantangan dan kendala seraya bertukar informasi dan mengungkap keberhasilan pengembangan regenerasi petani dan wirausahawan milenial dari Program YESS, menjadi topik utama Multi Stakeholders Forum di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, belum lama ini.
Kegiatan tersebut digelar oleh Kementerian Pertanian RI, khususnya Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] selaku National Project Management Unit (NPMU) dari Youth Entrepreneuship and Employment Support Services Programme [YESS] yang didukung Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian [International Fund for Agricultural Development/IFAD].
"Potensi serta prestasi Kabupaten Bone di sektor pertanian dapat menjadi peluang bagi generasi milenial,” kata Wakil Bupati Bone Ambo Dalle saat membuka kegiatan Multi Stakeholders Forum di Bone.
Menurutnya, Bone berhasil menduduki peringkat ketujuh nasional sebagai kabupaten penghasil beras dengan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto [PDRB] sektor pertanian di atas 40% dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Dia mengapresiasi upaya BPPSDMP Kementan dalam upaya regenerasi petani sekaligus menyatakan rasa bangga atas terpilihnya Bone sabagai salah satu lokasi sasaran YESS.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan pada YESS didukung IFAD untuk regenerasi petani dan pengembangan generasi milenial di pedesaan. Caranya, melalui fasilitasi dan bimbingan menjadi wirausahawan/tenaga kerja profesional di sektor pertanian.
"Saat ini, banyak generasi milenial sukses menjadi petani dan pengusaha di sektor pertanian. Mereka mampu mengembangkan usahanya dari hulu ke hilir. Ini bukti bahwa pertanian merupakan sektor usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan," kata Mentan Syahrul menurut keterangan tertulis Pusdiktan BPPSDMP.
Hal itu digarisbawahi oleh Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi bahwa keberhasilan YESS diharapkan bukan hanya menjadi model program pembangunan pemuda di Indonesia, melainkan juga menjadi percontohan untuk negara penerima bantuan dari IFAD.
"Untuk itu, diperlukan perencanaan dan strategi Program YESS didukung banyak pihak, institusi pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga sosial masyarakat terkait di pusat hingga provinsi maupun kabupaten dan kota, bahkan kecamatan dan desa," kata Dedi Nursyamsi.
Kepala Pusdiktan Idha Widi Arsanti mengharapkan dukungan pemerintah daerah pada pengembangan generasi milenial dan wirausahawan pertanian mengantisipasi tantangan global di era digital.
Direktur Polbangtan Gowa, Syaifuddin menambahkan merujuk pada potensi komoditas pertanian di Bone maka diyakininya akan lahir banyak petani serta wirausaha pertanian milenial yang sukses.
Keyakinannya, kata Syaifuddin, merujuk pada dukungan dari berbagai pihak seperti perangkat daerah, dinas terkait, penyuluh, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) program YESS di Bone dapat berjalan baik dan mencapai target yang ditetapkan Program YESS".
Turut hadir dalam District Multi Stakeholder Forum Program YESS tersebut, Kepala Bappeda Bone, Kepala Dinas Pertanian Bone serta 45 penyuluh pertanian dari seluruh BPP yang berada di kabupaten Bone. [Vtr]
Bone of South Sulawesi [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.
