BPPSDMP Kementan Direkomendasikan Raih Sertifikat ISO 9001:2015

Indonesian Govt Encourages Farmers to Develop Modern Agriculture

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BPPSDMP Kementan Direkomendasikan Raih Sertifikat ISO 9001:2015
AUDIT RE-SERTIFIKASI: Rekomendasi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 diterbitkan tim Auditor dari lembaga sertifikasi ENHAII, yang melakukan audit Re-Sertifikasi [Foto: BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Komite Akreditasi Nasional [KAN] menyatakan tidak ada temuan Major maupun Minor dari Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di lingkup Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] maka layak direkomendasi mendapat Sertifikat ISO 9001:2015.

Rekomendasi tersebut dikemukakan Ketua Tim Auditor KAN, Yaya Kusmayadi SE, A kt, CTT didampingi Auditor Herlina Suprayogi, A Md dan Observer Syella Bianca Welong, A Md pada kegiatan audit di Jakarta, Rabu [27/10] yang dihadiri Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah.

"Tim auditor juga mendapatkan temuan positif dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan ke depan. Temuan positif dimaksud berupa prestasi yang telah diraih pada lingkup Kementan," kata Yaya Kusmayadi.

Rekomendasi KAN sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kinerja harus terus-menerus dilakukan insan pertanian.

"Sebagai sektor yang tumbuh positif selama pandemi, insan pertanian harus bisa meningkatkan kinerja. Kita berharap pertumbuhan positif pertanian berdampak bagi sektor lain, khususnya secara ekonomi," kata Mentan.

Rekomendasi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 diterbitkan tim Auditor dari lembaga sertifikasi ENHAII, yang melakukan audit Re-Sertifikasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di Sekretariat Badan PPSDMP, Rabu [27/10].

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, berharap rekomendasi tersebut mendorong insan-insan BPPSDMP bekerja lebih maksimal.

 "Tugas pertanian tidak mudah. Kita harus menyediakan pangan bagi rakyat. Artinya, kita harus meningkatkan kualitas. Rekomendasi tersebut dapat menjadi tambahan motivasi untuk bekerja lebih baik," kata Dedi Nursyamsi.

Pernyataan senada disampaikan Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah bahwa pihaknya telah melalui beberapa tahap audit sebelumnya dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.

Dia pun merunut upaya capaian tersebut, pada 2018 dilakukan Initial Sertifikasi awal melalui lembaga sertifikasi ENHAII dan diakreditasi oleh [KAN] kemudian pada 2019 Audit Survaillance ke-1 berlanjut 2020 digelar Survaillance ke-2 dan 2021 dilakukan Re-Sertifikasi.

Ketua Tim Auditor Yaya Kusmayadi menambahkan Audit Re-sertifikasi merupakan Audit ulang yang direncanakan dan dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan berkelanjutan semua persyaratan standar sistem manajemen mutu yang relevan atau dokumen normatif lainnya. 

"Tujuan audit Re-sertifikasi untuk mengonfirmasi kesesuaian berkelanjutan dan efektivitas dari standar sistem manajemen secara keseluruhan dalam perubahan masalah internal maupun eksternal dan relevansinya serta penerapan untuk ruang lingkup sertifikasi," kata Yaya.

"Selain itu audit berguna untuk menunjukkan komitmen dalam menjaga efektivitas dan peningkatan standar sistem manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja secara keseluruhan," katanya. 

Terakhir, kata Yaya, tujuan audit Re-Sertifikasi untuk memastikan efektivitas standar sistem manajemen berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi bersertifikat dan hasil dari standar sistem manajemen yang telah diterapkan.

Kegiatan audit dihadiri sejumlah pejabat eselon tiga dan koordinator lingkup Sekretariat BPPSDMP Kementan di antaranya Kabag Umum, Sutrisno Sipahutar; Koordinator Kelompok Evaluasi dan Pelaporan [Evalap] Septalina Pradini; dan Koordinator Hukum dan Organisasi Kepegawaian, Eko Budi Haryono. [Cha/Mac]

Jakarta [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.