Kementan Target 82 Ribu Insan Pertanian Kalimantan Ikuti Pelatihan Sejuta Petani

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Target 82 Ribu Insan Pertanian Kalimantan Ikuti Pelatihan Sejuta Petani
BBPP BINUANG: Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati siap mengawal petani dan penyuluh se-Kalimantan mengikuti pelatihan yang akan dibuka Mentan Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi [inset]

Rantau, Kalsel [B2B] - Sekitar 82.000 insan pertanian dari seluruh Kalimantan didampingi 6.409 penyuluh akan bergabung dengan 1,5 juta peserta seluruh Indonesia, untuk mengikuti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022 yang akan dibuka oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Lembang, Bandung pada Rabu [23/2] yang akan berlangsung hibrid, tatap muka dan daring.

Mentan Syahrul mengatakan Kementan kembali menggelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh secara serentak di seluruh Indonesia melalui tatap muka [offline] dan online.

"Pelatihan yang akan dilaksanakan mengangkat topik utama Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap Perubahan Iklim. Kita menghadapi kondisi perubahan iklim yang tidak pasti," katanya.

Mentan mengingatkan, ke depan kita juga menghadapi kondisi perubahan iklim yang semakin tidak menentu, maka masalah ini harus kita jawab dengan kemampuan mengembangkan dan mengadopsi teknologi dan inovasi yang sesuai.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan akan menggelar kegiatan pelatihan secara maksimal untuk menyukseskan pelaksanaan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh tahun 2022.

"BPPSDMP Kementan menargetkan 1,5 juta insan pertanian dari seluruh Indonesia mengikuti pelatihan tersebut," katanya arahan pada Rapim persiapan kegiatan pelatihan, belum lama ini.

Menurutnya, pelatihan tersebut merupakan simbol dari Kementan, yang bertujuan meningkatkan produktivitas, karena pada dasarnya peningkatan produktivitas bukan hanya karena teknologi dan benih bagus saja, juga peningkatan kapasitas dan keterampilan SDM pertanian, utamanya penyuluh dan petani. 

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang Yulia Asni Kurniawati menegaskan mandat dari Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang mematok target 6.409 penyuluh se-Kalimantan akan hadir mendampingi 82.000 insan pertanian dari lima provinsi di Kalimantan melalui Program Wisatani BBPP Binuang, untuk bergabung bersama 1,5 juta insan pertanian dari seluruh Indonesia. 

"Saat ini kami siapkan progres pendaftaran peserta  bekerjasama dengan seluruh dinas lingkup pertanian provinsi dan kabupaten/kota seluruh Kalimantan, untuk menunjuk PIC Pendaftaran," kata Yulia.

Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022 terintegrasi dengan Wisatani Sesi 91 hingga 95. Jadwalnya, Wisatani Sesi 91 [wilayah Kalsel] pada 24 dan 25 Februari; Wisatani Sesi 92 [wilayah Kalteng] pada 2 dan 3 Maret; Wisatani Sesi 93 [wilayah Kaltim] pada 9 dan 10 Maret, Wisatani Sesi 94 [wilayah Kalbar] pada 16 dan 17 Maret dan Wisatani Sesi 95 [wilayah Kaltara] pada 23 dan 24 Maret 2022.

"Topik utama Kebijakan Adaptasi dan Mitigasi terhadap Perubahan Iklim di tiap provinsi sesuai jadwal Wisatani sesi 91 hingga 95," kata Yulia.

Topik penunjang pelatihan, katanya lagi, antara lain aplikasi pupuk dan adaptasi perubahan iklim, penerapan inovasi pemupukan padi berbasis iklim, penerapan inovasi pemupukan pada padi lahan rawa berbasis perubahan iklim, penerapan inovasi benih unggul padi lahan rawa adaptif iklim.

Topik penunjang lainnya adalah produksi agen hayati nitrobacter sebagai penambat nitrogen untuk mengurangi pemanasan global, produksi agen hayati pengendali OPT untuk mengurangi pemanasan global; peran kelembagaan petani mendukung penerapan teknologi adaptasi dan perubahan iklim; analisa usaha pertanian ramah lingkungan; analisa mitigasi, dampak dan adaptasi terhadap perubahan iklim; menyusun strategi dalam menghadapi mitigasi, dampak, adaptasi iklim secara berkesinambungan. [Agus]

Rantau of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country or the BBPP so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.