Gerakan Berkebun, Kementan Apresiasi Inisiasi Pemuda Masjid JPRMI

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Gerakan Berkebun, Kementan Apresiasi Inisiasi Pemuda Masjid JPRMI
KUNJUNGAN KERJA: Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah [kanan] mewakili Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mendampingi kunjungan kerja Mentan di Jawa Timur [Foto: BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI mengapresiasi dan mendukung inisiasi Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia [JPRMI] menggelar Gerakan Nasional Remaja Masjid Berkebun [Gernas RMB] pada kegiatan Muktamar III JPRMI di Jakarta, Jumat pekan lalu [14/1].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian memberi kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"Hal itu terwujud lantaran partisipasi aktif SDM pertanian, khususnya pemuda dan remaja sebagai  sebagai pelaku pembangunan pertanian yang bekerja keras mendukung pemenuhan kebutuhan pangan rakyat dan mendukung ekspor," kata Mentan Syahrul. 

Menurutnya, pemerintah pusat khususnya Kementan akan terus mendorong peningkatan kualitas SDM pertanian yang mendukung terciptanya hal tersebut.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyambut baik serta mengapresiasi inisiasi JPRMI untuk meningkatkan kesadaran pada generasi milenial, khususnya pemuda dan remaja masjid dalam kegiatan Gernas RMB mendukung pemenuhan kebutuhan pangan.

"Pangan merupakan kebutuhan primer dari manusia untuk kelangsungan dapat hidup, sehingga upaya untuk menjawab tantangan tersebut di tengah ledakan penduduk dan perubahan iklim terus diupayakan," kata Dedi Nursyamsi yang dikutip Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah selaku keynote speech pada Seminar Nasional ke-II dari Muktamar III JPRMI.

Menurut Dedi, penyediaan pangan untuk 273 juta penduduk Indonesia yang terus bertambah, diperkirakan mencapai 318,96 juta pada 2045, tentulah tidaklah mudah, karena memerlukan lahan dan air yang cukup. 

"Di sisi lain, budidaya pangan dihadapkan oleh alih fungsi lahan produktif, perubahan iklim yang memicu kekeringan, gagal panen, pandemi serta krisis pangan global," katanya.

Siti Munifah menambahkan remaja masjid adalah sosok anak muda yang hebat yang memuliakan masjid dan menjadikan masjid sebagai center of excellence, maka tidak akan sulit untuk mewujudkan SDM unggul dalam mencapai program yang ditargetkan.

"Sektor pertanian adalah salah satu yang bisa dijadikan pilihan oleh para remaja masjid, karena peluang dengan cara berkebun sangat menjanjikan apalagi dilakukan dengan berbasis masjid," katanya.

Sementara itu Duta Petani Milenial/Andalan [DPM/DPA] Kementan RI Hendra Hidayat mengajak seluruh peserta Muktamar III JPRMI untuk memulai dari masjid menggerakkan program pertanian mulai dari bertani, berkebun dan beternak yang disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah.

"Lihat potensi dulu. Desa itu potensinya apa, dari situ baru kita tajamkan, kita musyawarahkan dengan para orang tua dan remaja," kata Hendra.

Dia menegaskan, program berkebun oleh JPRMI adalah 'layak berita' agar masyarakat mengetahui bahwa ada aktivitas remaja masjid di sektor pertanian. "Asalkan fokus dan berjamaah, karena ini potensial dengan berbasis masjid yang tersebar di seluruh Indonesia.

Muktamar III JPRMI dibuka resmi oleh Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, yang dihadiri oleh 26 perwakilan pengurus wilayah JPRMI se-Indonesia secara offline dan enam secara virtual. 

Jakarta [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.