Bersama Wamentan, Politeknik Enjiniring Kementan Hadiri Panen di Karawang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Bersama Wamentan, Politeknik Enjiniring Kementan Hadiri Panen di Karawang
PEPI SERPONG: Direktur PEPI Serpong, Murhafiza [kanan] hadir mendampingi Wakil Mentan, Harvick Hasnul Qolbi panen padi Inpari 36 dan 37 pada lahan seluas 10 hektar di Desa Pulomulya, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat [Foto: PEPI/Adist]

Karawang, Jabar [B2B] -   Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] Kementerian Pertanian turut andil dalam meninjau panen raya padi varietas unggul Inpari 36 dan Inpari 37 di lahan seluas 10 hektar bersama Wakil Menteri Pertanian [Wamentan] Harvick Hasnul Qolbi di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa Karawang merupakan salah satu produsen padi dan hasil panennya sangat mempengaruhi stok beras nasional. Maka dengan panen raya padi, diharapkan bisa memberikan semangat baru kepada para petani agar tetap konsisten di bidang pertanian padi.

"Tumpuan kita ada di petani sekarang. Kalau petaninya kemudian jual lahan sawah, tambah berkurang nanti areal persawahan kita," ujar Syahrul.

Hal senada disampaikan Wamentan Harvick, Karawang merupakan salah satu sentra padi terbesar yang ada di Jawa Barat dengan rata-rata produktivitas produksi di atas tujuh ton per hektare [ha]. Selain tanah yang subur, Karawang juga merupakan wilayah sentra padi terluas yang ada di Indonesia.

"Sebagaimana kita tahu, Kabupaten Karawang merupakan penghasil beras terbesar kedua nasional. Dengan adanya padi varietas unggul dari BSIP Jawa Barat ini, saya berharap produktivitas padinya terus meningkat," ujar Harvick.

Harvick berharap, pemerintah daerah terus menjaga produksi dan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Dinilai saat ini Indonesia sudah memasuki cuaca ektrem el nino alias musim kemarau panjang yang diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus mendatang.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi meminta agar petani dan penyuluh saling bahu membahu dalam mengantisipasi el nino. 

"Fenomena El Nino pasti akan berdampak signifikan terhadap sektor pertanian, apalagi kalau kita tidak antisipasi, apalagi kalau kita tidak ada upaya-upaya untuk melakukan mitigasi dan adaptasi," ungkap Dedi.

Menurut Dedi, El Nino wajib diantisipasi dan dimitigasi, dengan cara para petani, para praktisi pertanian, dan seluruh stakeholder pertanian harus mengerti dan memahami apa itu El Nino dan apa dampaknya terhadap sektor pertanian.

Direktur PEPI, Muharfiza bersama Badan Standarisasi dan Instrumentasi Pertanian [BSIP] Jawa Barat turut mendampingi Wamentan dalam berdialog bersama petani serta memberikan bantuan benih padi inpari 36 dan inpari 37. 

Muharfiza menilai kedua varietas yang ditanam tersebut memiliki keunggulan dalam potensi hasil panen yang cukup tinggi serta memiliki ketahanan penyakit tungro dan blast sehingga memperkuat pasokan beras di tengah masuknya musim panen raya padi untuk 2023. 

"Kita harus bersama-sama dan bersinergi, antara pusat dan daerah, untuk mendorong peningkatan produksi hasil pertanian," kata Muharfiza. 

Muharfiza menyampaikan agar para petani, penyuluh dan seluruh stakeholder dapat bersinergi bahu membahu untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri dan modern dalam menyediakan pangan bagi 275 juta jiwa. 

"Tidak menutup kemungkinan hasil peninauajan panen ini PEPI hadir untuk berkontribusi dalam menyediakan teknologi pertanian di Desa Pulomulya, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat," tambah Muharfiza. [andriwan/timhumaspepiserpong]

Karawang of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.