Festival Literasi Pertanian, Kementan Dorong SDM Tangguh Dukung Swasembada
Indonesian Govt Increase of Rice Production across the Country
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Bogor, Jabar (B2B) - Dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan, Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB Pustaka) menyelenggarakan Festival Literasi Pertanian yang dirangkaikan dengan Bazar Pangan Murah pada 26–27 September 2025.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya inovasi dan teknologi digital dalam menjaga ketahanan pangan. Ia menyatakan bahwa literasi informasi menjadi bagian dari strategi Kementan dalam menjaga stabilitas pangan.
“Inovasi harus terus dilakukan agar ketahanan pangan dapat terjaga. Tantangan pertanian tidak mudah. Oleh sebab itu langkah antisipasi harus dilakukan dan dibutuhkan juga inovasi untuk memastikan pertanian tidak terganggu.” ujar Amran.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyebut dukungan inovasi dan pemanfaatan teknologi sebagai kunci tercapainya target peningkatan produksi pangan nasional.
“SDM memegang peranan penting dalam sektor pertanian karena menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan di Indonesia.”kata Santi.
Kegiatan Hari Kunjung Perpustakaan resmi dibuka oleh Plt. Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Nurul Qomariyah, Jumat (26/09/2025).
Dalam sambutannya, Nurul Qomariyah menegaskan bahwa BB Pustaka, sebagai Unit Pelaksana Teknis BPPSDMP, memiliki peran strategis dalam memperkuat kapasitas SDM pertanian.
“Melalui literasi pertanian, literasi informasi, dan literasi digital, BB Pustaka mendukung peningkatan kualitas penyuluh, petani, dan generasi muda agar lebih adaptif terhadap teknologi, inovatif dalam usaha tani, serta berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Komitmen tersebut sejalan dengan visi besar Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan. Menurutnya, kedaulatan pangan tidak hanya ditopang oleh produksi, tetapi juga pengetahuan, informasi, serta kemampuan SDM mengelola pertanian modern dan berkelanjutan.
Sebagai knowledge hub, BB Pustaka berperan penting dalam mengolah dan menyebarluaskan informasi pertanian yang relevan, mendukung berbagai program strategis Kementan seperti peningkatan produktivitas, penguatan kelembagaan petani, hingga inovasi berbasis teknologi.
Selain itu, BB Pustaka juga aktif mendukung program seperti Brigade Pangan, Cetak Sawah, Optimalisasi Lahan (Oplah), dan Luas Tambah Tanam (LTT) melalui layanan informasi, literasi digital, serta penyediaan data yang akurat.
Festival Literasi Pertanian 2025 ini tidak hanya menjadi perayaan literasi, tetapi juga momentum memperkuat jejaring, menumbuhkan inovasi, serta meneguhkan peran BB Pustaka sebagai Pusat Pengetahuan dan Literasi Pertanian modern.
“Dengan semangat literasi, mari kita wujudkan SDM pertanian yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing untuk mendukung swasembada pangan nasional,” pungkas Nurul Qomariyah.
Bogor of West Java [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming