Kementan: Dukungan TETO & IETO Bermanfaat bagi SDM Pertanian RI

Indonesia Recognizes Support of Private Extensionists for Agricultural Development

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan: Dukungan TETO & IETO Bermanfaat bagi SDM Pertanian RI
TETO & IETO TAIPEI: Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah (ke-2 kiri) bersama Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika (kiri) dan pimpinan serta perwakilan TETO & IETO Taipei (Foto: BPPSDMP)

Lembang, Jabar [B2B] - Sektor pertanian memiliki peran penting dan strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di masa pandemi hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan yang positif, ditunjukkan dengan meningkatnya produktivitas dan ekspor produksi pertanian serta penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian.

Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk 273 juta yang merupakan terbesar keempat di dunia dan dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,49% membutuhkan pangan dalam jumlah yang besar. 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, telah menetapkan 3 tujuan pembangunan pertanian, “Tujuan program pembangunan pertanian yaitu menyediakan pangan untuk 273 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor,” jelas SYL. “Adapun kunci keberhasilan peningkatan produksi komoditas pertanian adalah peningkatan produktivitas melalui dukungan sarana, prasarana, inovasi teknologi, regulasi dan SDM Pertanian yang kompeten,” kata SYL.

“Teknologi Pertanian dan SDM pertanian merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Teknologi pertanian modern dicirikan lebih cepat, produktivitas tinggi dan memanfaatkan teknologi Informasi. Teknologi pertanian modern inilah yang harus sampai ke petani melalui peran para penyuluh pertanian,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi.

Dedi menyampaikan juga, “Serah terima project ini memberi manfaat bagi petani dan masyarakat Bandung Raya, para Widyaiswara, Dosen, Penyuluh, Mahasiswa dan para pengusaha dan petani milenial yang mendapat kesempatan untuk belajar melakukan bisnis di bidang komoditas hortikultura modern menggunakan fasilititas dan metode pelatihan yang dikembangkan oleh Expert TTM dan Widyaiswara BBPP Lembang.”

Teknologi yang dikenalkan adalah pertanian presisi/smart farming yaitu: 1] Pertanian rendah biaya berpotensi meningkatkan margin keuntungan petani, 2] Efisiensi dalam penggunaan air, pupuk dan pestisida memungkinkan keberlanjutan produksi hasil pertanian yang aman dan sehat.

Fasilitas project berupa Smart Automatic Green House dan Modern Packing House ini telah menjadi ikon yang menarik minat peserta pelatihan, mahasiwa, dosen, petani dan pengusaha milenial serta masyarakat sebagai sarana pembelajaran/pelatihan berbasis inovasi dan teknologi masa kini, bagaimana seharusnya tahapan budidaya, pascapanen dan pengolahan hasil pertanian itu dilakukan, sesuai dengan SOP dan standar internasional guna mendukung pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Sebagai ekspansi dari lesson learn pemanfaatan Smart Automatic Green House ini maka Kementerian Pertanian juga menginisiasi penerapan smart farming yang dapat diterapkan pada level petani.

“Dalam kesempatan yang baik ini saya ucapkan terima kasih kepada TETO dan IETO atas dukungannya terhadap para petani dan pelaku usaha melalui kerja sama teknis ini. Saya berharap di masa datang kita dapat tetap memperkuat kerja sama dan kolaborasi dalam pembangunan SDM Pertanian melalui penggunaan teknologi pertanian modern yang saling menguntungkan,” jelas Dedi.

Sebagai informasi keberlanjutan Smart Automatic Green House dan Modern Packing House akan dikelola oleh Koperasi Bandung Variasi Sayur [BAVAS] yang dimonitor dan diawasi oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.

Deputy Representative TETO,  Mr. Steve Shen-Peng CHEN mengatakan, “Kerjasama yang dilakukan oleh BBPP Lembang dan Taiwan Technical Mission selama 7 tahun ini sangat bermanfaat untuk petani khususnya di wilayah Bandung. Ini sudah direplilasi juga di Karawang dan Sulawesi Selatan. Empat puluh lima tahun TTM memiliki project di berbagai wilayah di Indonesia bertujuan untuk membantu Indonesia menerapkan pertanian modern untuk peningkatan kesejahteraan petani,” jelas Chen. 

Representative IETO Budi Santoso menyampaikan, “Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, Taiwan kita kenal memiliki teknologi pertanian yang modern, ini menjadi modal untuk kerjasama yang baik menciptakan pertanian yang modern untuk kesejahteraan petani,” jelas Budi.

Selanjutnya dilaksanakan penyerahan secara simbolis sertifikat serah terima project dari TETO kepada BPPSDMP dan pertukaran cinderamata.

Dalam kesempatan tersebut Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah menandatangani Perjanjian Kerja Sama [PKS] BPPSDMP Kementan dengan Universitas Padjadjaran [Unpad], Fakultas Teknologi Industri Pertanian, serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat [LPPM] IPB.

´PKS bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia pertanian melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat," kata Siti Munifah.

Dia menambahkan atas dukungan TETO dan IETO terhadap teknologi smart farming dikembangkan sebagai salah satu respon adaptif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi saat ini yang memungkinkan petani memiliki kontrol yang lebih baik terhadap proses produksi, secara efisien dalam penerapan Good Agricultural Practices [GAP] dan Good Handling Practices [GHP].

Kegiatan Pelatihan Sistem Agribisnis Modern Berbasis Smart Farming bagi pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian yang unggul dan adaptif, telah dilaksanakan dari tanggal 11 November sampai dengan 1 Desember 2021.

Lembang of West Java [B2B] - The private agricultural extensionists for farmers and ordinary people in Indonesia are better known as the sales or marketers of various agricultural input facilities as well as seed sellers and agricultural medicine, known as the ´formulators´ or ´distributors´ of pesticides. Private extensionists are also recognized as superior in terms of updating information, technology materials, business solutions and high mobility, according to senior Indonesian officials.