Pikat Pengunjung, Inovasi Politeknik Enjiniring Kementan `Trend Setter` Penas Padang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Pikat Pengunjung, Inovasi Politeknik Enjiniring Kementan `Trend Setter` Penas Padang
PEPI SERPONG: Direktur Muharfiza menyatakan inovasi alat mesin pertanian produksi mahasiswa berupa mixer media tanam merupakan proses pencampuran media tanam dalam pembibitan dan mengembangkan benih bibit lada yang siap ditanami [Foto: PEPI/Adist]

Padang, Sumbar [B2B] - Provinsi Sumatra Barat dikenal sebagai penghasil rempah, telah menjadi komoditas perdagangan lintas negara. Kendati berlangsung sejak beberapa abad lalu, hingga saat ini tanaman rempah di Sumbar tidak berubah. Luas tanam dan produksi masih sama lantaran yang mengembangkannya nyaris nihil.

Guna menyikapi kondisi tersebut, mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] dari Kementerian Pertanian RI memperkenalkan teknologi mixer media tanaman pada Pekan Nasional Tani dan Nelayan Andalan [Penas KTNA] ke XVI - 2023 pada 10 - 15 Juni 2023 di Kota Padang.

Penas XVI dipusatkan di Lanud Sutan Sjahrir dihadiri 28.000 peserta dari 37 provinsi serta dihadiri dihadiri 14 gubernur dam 293 bupati/walikota.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menilai Penas memiliki peran yang sangat strategis.

Penas harus menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional ditengah ancaman krisis pangan.

Penas adalah bagian-bagian untuk mengonsolidasi, kekuatan dan potensi pertanian. Khususnya menjaga ketahanan pangan nasional kita. Acara Penas harus menjadi puncak komunikasi emosional kita," katanya.

Sebagai salah satu ajang promosi tingginya potensi pertanian, Penas XVI 2023 dimeriahkan dengan pameran pembangunan dan pameran UMKM yang diikuti oleh sejumlah kementerian dan lembaga, pemerintah daerah serta stakeholder terkait.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) memanfaatkan momen penting, untuk menampilkan sejumlah kisah sukses dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pertanian melalui inovasi teknologi dan produk olahan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan], Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S], kelompok tani [Poktan] binaan UPT BPPSDMP hingga inovasi alat mesin pertanian [Alsintan] mahasiswa PEPI Serpong.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa bertani merupakan sarana untuk mendapatkan keuntungan, maka harus dibangun sistem bisnis pertanian yang kokoh dari hulu sampai hilir.

“Harus dibangun sistem agribisnis yang kokoh dimulai dari pemberdayaan petani dan penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian," katanya.

Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa pertanian harus menjadi bisnis, berkelanjutan dan menarik. Pasalnya, pertanian bukan sekadar memenuhi kebutuhan sendiri, juga harus menghasilkan keuntungan bagi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.

Muharfiza Direktur PEPI Serpong, Muharfiza menyatakan bahwa inovasi alat mesin pertanian produksi mahasiswa mixer media tanam merupakan proses pencampuran media tanam dalam pembibitan dan menggembangkan benih bibit lada yang siap ditanami.

"Pemilihan bahan tanaman (bibit) merupakan faktor penting keberhasilan budidaya pengembangan tanaman lada yang sangat cocok untuk masyarakat Sumatra Barat," katanya.

Budidaya tanaman lada, katanya lagi, adalah salah satu kegiatan pertanian yang umum dilakukan di daerah tropis. Pilih bibit lada dari sumber yang terpercaya dan memastikan bibit bebas dari penyakit dan hama.

“Inovasi Mixer media tanam dapat membantu petani dalam pemilihan bibit yang baik, budidaya lada membutuhkan perawatan yang cermat dan kesabaran, karena tanaman lada membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai produktivitas penuh”, jelas Muharfiza.

Konsultasikan juga dengan ahli pertanian setempat, katanya lagi, atau sumber daya pertanian yang tersedia untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik. Lakukan pemangkasan pada tanaman lada untuk membentuk kerangka tanaman yang baik.

"Jaga kebersihan lahan dengan membersihkan gulma secara rutin. Berikan pupuk organik atau pupuk kandang secara teratur untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman," kata Muharfiza. [andriwan/timhumaspepiserpong]

Padang of West Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.