Bersama Kementan, Petani Millenial Kalsel Siap Atasi Krisis Pangan Global

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Bersama Kementan, Petani Millenial Kalsel Siap Atasi Krisis Pangan Global
SMKPPN BANJARBARU: Kiri ke kanan, Rina Puji Lestari sebagai Fasilitator Terbaik; Kabupaten Tanah Laut sebagai DIT Terbaik; Taufiq selaku Financial Advisor Terbaik; dan BPP Pelaihari selaku BDSP Terbaik dari Program YESS di Kalsel, yang diserahkan Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Sarasehan Petani Milenial II di Makassar, belum lama ini.

Makassar, Sulsel [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini bahwa Indonesia semakin kuat dan siap menghadapi tantangan pertanian ke depan, karena ada petani milenial. 

Demikian disampaikan Mentan Syahrul saat memberikan arahan dan membuka Sarasehan Petani Milenial II Tahun 2022 bertajuk ´Mendukung Antisipasi Krisis Pangan Global´ di Makassar, belum lama ini. 

Mentan Syahrul menututurkan, kegiatan sarasehan merupakan pertemuan yang bertujuan menyatukan hati dan emosional untuk bertekad mengawal bangsa dan kehidupan rakyat.

"Kita hadir di sini tentu saja sebuah rahmat Tuhan yang luar bisa, terutama anak-anakku milenial bahwa insyaallah ibu bapakmu dan keluargamu tenang. Masyarakat saya di Papua, ada petani milenial yang akan menjaga bangsa dan negara ini," katanya.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan [Sulsel] dua periode [2008 - 2018] juga menyampaikan, kekokohan dan besarnya bangsa dan negara ini ditentukan oleh kekokohan dan besarnya pertanian.

"Kalau begitu, menghadapi pertanian 2023 bagai menghadapi perang untuk kepentingan bangsa dan negara. Kita perang, yuk hadapi tantangan itu. Inilah saatnya kita bela negara bersama petani," kata Mentan Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa petani milenial dan pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] juga bertekad berdiri di garda terdepan untuk mengantisipasi krisis pangan global.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, P4S, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antarwilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan," ujar Dedi.

Pada Sarasehan Petani Milenial II di Hotel Claro, Makassar pada 6 - 8 Oktober 2022, beberapa  unsur pelaksana Program YESS di wilayah koordinasi Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] mendapatkan penghargaan yang diberikan langsung oleh Mentan Syahrul.

Untuk kategori District Implementation Team [DIT]) Terbaik diraih oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupatan Tanah Laut, Kalsel yang diterima oleh M Faried Widyatmoko, Kepala Distanhorbun Tanah Laut.

Untuk kategori Bussines Development Support Provider [BDSP] Terbaik diraih oleh Balai Penyuluh Pertanian [BPP] Pelaihari, Kalsel yang diterima oleh Koordinator BPP Pelaihari, Saidillah.

Usai menerima penghargaan, Saidillah mengungkapkan rasa bangga dan terima kasihnya atas nama BDSP Kecamatan Pelaihari yang telah diberi kepercayaan untuk menerima penghargaan. 

“Atas nama BDSP Kecamatan Pelaihari, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada DIT dan PPIU Kalsel. Harapannya dengan penghargaan ini, akan memacu kami bersama berbuat lebih baik menyukseskan Program YESS, khususnya di Tanah Laut khususnya, dan Kalsel pada umumnya,” kata Saidillah.

Senada dengan Saidillah, Taufiq mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut baginya adalah sebuah tugas besar, dan ia terima dengan penuh rasa bahagia atas perhatian dari kinerja seluruh tim di Kabupaten Banjar. 

“Penghargaan ini, tugas besar bagi saya, terutama untuk meningkatkan kinerja semakin baik dan baik lagi, terutama dalam mengatisipasi krisis pangan global,” katanya. 

Taufiq, Financial Advisor [FA] Program YESS dari Kabupaten Banjar, peraih penghargaan kategori Financial Advisor terbaik.

Taufiq menambahkan penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi pemerintah, terutama Kementan atas kinerja seluruh tim di Kabupaten Banjar.

Demikian pula dengan Rina, Fasilitator Muda asal Kabupatan Tanah Bumbu. Peraih predikat terbaik untuk kategori Fasilitator Muda ini mengungkapkan, dengan penghargaan atau apresiasi tersebut, dia mengaku sangat bangga dan bahagia.

"Apresiasi tersebut menjadi dukungan yang luar biasa dalam melakukan pendampingan kepada para peserta Program YESS di daerah. Harapannya, akan tercipta regenerasi petani berbasis teknologi dan informasi, berwawasan usaha dan berwawasan ekspor," kata Rina. 

Selain itu, untuk kategori Mobilizer terbaik diraih oleh M Fajar Reza Setiawan dari Kabupaten Banjar.

Sarasehan Petani Milenial 2022 merupakan pertemuan petani milenial, petani dan penyuluh dengan mengusung kegiatan yang inovatif dan kolaboratif dalam penumbuhan wirausaha muda pertanian dan mendukung upaya penguatan ketahanan pangan nasional.

Ada pun tujuan penyelenggaraan Sarasehan Petani Milenial II tahun 2022 yakni menumbuhkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan. [timekspossmkppnbjb]

Makassar of South Sulawesi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.