Siapkan Lulusan Terbaik, Siswa XII SMKPP Kementan Selesaikan PKL 2025 pada DuDi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kota Banjarbaru, Kalsel (B2B) - SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai sekolah pendidikan vokasi pertanian, yang juga Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian Pertanian RI (Kementan) senantiasa berupaya meningkatkan daya saing dan kompetensi siswanya untuk dapat bersaing pada Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi).
Sejalan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa sekolah vokasi seperti SMK-PP, Polbangtan dan PEPI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian.
"Pertanian dapat di digarap dengan cara-cara kekinian, namun hal itu harus didukung oleh kemampuan SDM yang memadai, maka UPT pendidikan vokasi yang menjadi ujung tombak," katanya.
Sejalan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan di tangan generasi milenial, pembangunan pertanian akan dijalankan. Petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi industri 4.0.
"Pendidikan vokasi mempunyai kedekatan dengan DuDi melalui kemitraan baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan sekolah vokasi." katanya.
SMKPPN Banjarbaru
Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan pihaknya selaku UPT bidang pendidikan vokasi pertanian di bawah naungan BPPSDMP Kementan berupaya menyiapkan lulusan terbaik, di antaranya melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke Industri dan Dunia Kerja (Iduka) dan lokasi Brigade Pangan selama enam bulan, Juni hingga Desember 2025.
"Awal Desember 2025, kegiatan PKL bagi siswa kelas XII Tahun Pelajaran 2025/2026 telah berakhir. Hal itu ditandai dengan penjemputan siswa dari tempat PKL masing-masing selama lima hari, 5 - 9 Desember 2025," katanya.
Yudi Astoni mengatakan, kegiatan magang siswa tahun 2025 diikuti 83 siswa Kelas XII yakni 30 siswa Agibisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), 32 siswa Agibisnis Tanaman Perkebunan (ATP) dan 21 siswa Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP).
"Ada pun tempat magang siswa bagi siswa ATPH di antaranya pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) lokasi Brigade pangan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan," ungkapnya.
Sementara siswa ATP, ungkap Yudi Astoni, pada perusahaan tanaman kelapa sawit yakni PT CPKA, PT GMK dan PT KJW. Sedangkan bagi siswa APHP mengikuti di Hotel Rodhita dan Qin, BSPJI, Cafe Setara, ABBA Coklat, Wulandari Catering dan PT Sarigading.
Laporan PKL
Selesainya kegiatan pengenalan DuDi bagi siswa, menurut Yudi Astoni, siswa diharapkan belajar menimba ilmu dari tempat magang siswa, untuk menjadi bekal pengalaman setelah lulus, dapat menguasai keadaan lapangan sehingga dapat mengerjakan yang sebenarnya saat lulus nanti.
“Dengan magang, siswa diharapkan dapat menimba ilmu pada DuDi dan kelak dapat bersaing, untuk menjadi bekal mereka menggerakkan dunia pertanian baik sebagai job seeker ataupun job creator,” katanya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita mengingatkan, setelah selesai magang, siswa segera menyusun laporan PKL dan berkonsultasi dengan pembimbing laporan.
"Kegiatan dilanjutkan seminar dan ujian setelah laporan PKL disetujui oleh pembimbing masing-masing,” katanya.
Airin Nurmarita menambahkan, selama sepekan siswa diwajibkan menyelesaikan bimbingan dan membuat laporan hasil PKL. Kemudian hasil laporan dan PKL siswa dilanjutkan seminar magang atau wawancara oleh guru-guru SMK-PP Negeri Banjarbaru. [Tim Ekpos SMKPPN Banjarbaru]
Banjarbaru City of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
