Menko Luhut Pastikan Food Estate Sumba Berhasil dari AWR Kementan

Indonesian Govt Monitored Sumba Food Estate by the Agriculture War Room

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Menko Luhut Pastikan Food Estate Sumba Berhasil dari AWR  Kementan
AWR KEMENTAN: Menko Marves Luhut dan Mentan Syahrul di AWR Kementan dipandu Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi [atas], penyuluh Ribka Buru di Food Estate Sumba [kiri bawah[ dan petani Food Estate Kalteng [kanan bawah]

Jakarta [B2B] - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI [Menko Marves] Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi kantor pusat Kementerian Pertanian RI [Kementan] di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan pada Jumat [18/3].

Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut Binsar Pandjaitan [LBP] didampingi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] menyempatkan diri untuk menyapa petani dan penyuluh di seluruh Indonesia melalui Pusat Data dan Informasi Pertanian, Agricultural War Room [AWR] didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi selaku host kegiatan kunjungan tersebut.

Dipandu Dedi Nursyamsi, Ribka Buru, penyuluh pertanian lapangan [PPL] di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT] menguraikan kondisi terkini pertanaman padi di Food Estate Sumba. Ribka melaporkan pertanaman padi siap panen pada April 2022 kepada Menko LBP dan Mentan Syahrul.

"Khusus wilayah binaan saya, varietas padi yang akan dipanen adalah Inpari 32 pada hamparan seluas 30 hektar," kata Ribka secara virtual melalui AWR.

Ribka mengakui terjadi peningkatan produktivitas padi setelah adanya program Food Estate Sumba. "Produktivitas untuk tahun kemarin kita peroleh 4,5 hingga lima ton per hektar. Sebelum food estate, hanya di kisaran 2,5 hingga tiga ton per hektar."

Mendengar pemaparan Ribka langsung di lokasi Food Estare Sumba, Menko Marves Luhut mengapresiasi Kementan di bawah komando Mentan Syahrul karena berhasil meningkatkan produksi padi nasional.

"Saya lihat sekarang produksi padi naik lima hingga enam ton per hektar, yang tadinya cuma tiga sampai empat ton per hektar. Itu sebabnya kita dari laporan data BPS [Badan Pusat Statistik] masalah beras tidak kurang," kata Menko Marves Luhut.

LBP menambahkan bahwa pemerintah akan menyediakan bibit unggul agar pendapatan petani meningkat, sehingga tingkat kemiskinan turun dan petani tambah sejahtera.

"Itu pesan Presiden Joko Widodo kepada saya, pokoknya pertanian harus didorong, makanya saya datang ke tempatnya Mentan Syahrul. Pak Syahrul saya kira habis-habisan membantu membuat program untuk mensejahterakan petani," ujarnya.

Sementara itu, Mentan Syahrul menambahkan, produksi padi memang menjadi program prioritas selama dua tahun ini. Terbukti, meski Indonesia menerjang badai pandemi yang sangat dahsyat, sektor pertanian tetap tumbuh dengan baik.

"Dalam dua tahun ini, kami konsentrasikan kerja kami pada ketahanan pangan, khususnya padi. Dua tahun ini yang lain turun, hanya pertanian yang tumbuh. Ekspor kita naik terus, bahkan sampai Rp625,04 triliun atau naik 38,68 persen," kata Mentan.

Dia menambahkan bahwa Nilai Tukar Petani [NTP] Indonesia selama dua tahun ini juga tumbuh bahkan tembus 108,83. "Ini hanya terjadi jaman orde baru. Itulah kerja kita semua pakai data."

Fungsi AWR
Sebelum menyapa petani dan penyuluh, Kepada Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan AWR ini.

"Secara harfiah, AWR adalah ruangan peperangan pertanian, tapi maksud peperangan di sini adalah untuk membangun pertanian nasional," kata Dedi kepada Menko Marves Luhut.

Dedi mengatakan, AWR yang berpusat di Jakarta ini terhubung ke Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] yang saat ini tercatat 5.996 KostraTani pada setiap kecamatan di seluruh Indonesia.

Kemudian, Dedi Nursyamsi menguraikan tentang Lima Peran AWR. Pertama, sebagai pusat data dan informasi terkait luasan tanam komoditas pertanian dari level nasional hingga level yang paling rehdah yaitu desa.

AWR ini, katanya lagi, juga sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian. "Gerakan pembangunan pertanian ini ada di kecamatan. Mentan Syahrul sering menyebutnya sebagai KostraTani."

Peran ketiga, sebagai pusat pembelajaran, melalui AWR, Kementan melakukan pelatihan dan pendidikan penyuluhan secara virtual. "Akhir bulan lalu kami latih 1,6 juta petani dan penyuluh dari sini."

Keempat, AWR berperan sebagai pusat konsultasi agribisnis pertanian terkait bagaimana menghubungkan petani dengan offtaker, dengan integrator, dan dengan bank untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat [KUR].

"Terakhir, peran AWR untuk membangun jejaring kerja sama dengan stakeholder yang lain, mulai dari penyedia sarana prasarana, pupuk, benih, Alsintan hingga eksportir," kata Dedi Nursyamsi.

Sebelum meninggalkan ruang AWR, Mentan Syahrul memberikan cinderamata dan berfoto bersama Menko Marves Luhut. [Nurfajar]

Jakarta [B2B] - The Indonesian Agriculture Ministry to disseminate the development of agricultural extension centers at the sub-district level [BPP] into the center of Indonesian agricultural development [KostraTani] across the country, according to Indonesian senior official of the ministry here on Tuesday.