BPPSDMP Kementan Evaluasi Dampak Bimtek Budidaya Padi Jarwo Super di Paser
Indonesian Govt Recognizes Support of Extensionists for Agricultural Development
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Paser, Kaltim [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian [BPPSDMP] bersama Komiisi IV DPR RI masa bakti 2019 – 2024 pada 2021 menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek]. BPPSDMP Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Bimtek Pertanian [BBPP] Binuang, Kalimantan Selatan telah menggelar sejumlah Bimtek, di antaranya Budidaya Tanaman Padi Jarwo Super di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
Arahan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatannya mengatakan, “Kita semua harus memperkuat peran SDM Pertanian untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian,” ujar Menteri yang akrab disapa SYL ini.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr mengatakan bahwa, “Salah satu kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah kapasitas SDM yang mumpuni. Bantuan benih, bantuan alsintan, bantuan pupuk dan lain-lain tidak akan berhasil kalau tidak dikelola oleh SDM yang kompeten,” jelas Dedi.
Pada awal tahun 2022 ini, BBPP Binuang melaksanakan evaluasi pasca Bimtek untuk alumni [purnawidya] bimtek Budidaya Tanaman Padi Jarwo Super tersebut. Tujuan pelaksanaan evaluasi pada pelatihan [Bimtek] ini adalah untuk melihat sejauhmana tingkat efektivitas bimtek yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Evaluasi pasca bimtek dilaksanakan pada tanggal 25 – 26 Januari 2022 bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Tanah Grogot, Kabupaten Paser. Evaluasi pasca Bimtek ini diikuti sebanyak 30 orang petani dan 30 orang penyuluh pertanian sebagai purnawidya bimtek Budidaya Tanaman Padi Jarwo Super.
Pengumpulan data dan informasi penerapan hasil Bimtek oleh purnawidya menggunakan teknik wawancara dan pengisian kuesioner yang sudah disiapkan. Target responden adalah semua purnawidya bimtek Budidaya Tanaman Padi Jarwo Super.
Widyaiswara BBPP Binuang, Tota Totor Naibaho, sebagai salah satu enumerator menjelaskan, tujuan evaluasi pasca bimtek ini adalah untuk mengetahui sejauhmana tingkat penerapan hasil bimtek dan menggali informasi apakah bimtek yang telah diikuti oleh purnawidya memberikan dampak terhadap usaha tani yang dilaksanakan oleh purnawidya maupun masyarakat sekitarnya. Pada kegiatan evaluasi pasca bimtek ini BBPP Binuang ingin mengetahui apakah materi Bimtek yang pernah diikuti oleh responden telah diterapkan. Selain itu, juga ingin dilihat apakah dampak Bimtek dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap usaha taninya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si. menyampaikan, hasil Bimtek yang sudah dilaksanakan tidak cukup hanya diterapkan oleh purnawidya, tetapi juga memberikan hasil berupa peningkatan produktivitas pada usaha tani yang dijalankan oleh purnawidya. Melalui kegiatan evaluasi pasca bimtek diharapkan dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan harapan, di mana menunjukkan bahwa bimtek yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang tepat dan dampak yang baik terhadap kegiatan usaha tani yang dijalankan oleh purnawidya. [Tota/Irfan/Agus]
Paser of East Borneo [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.
