Regenerasi Petani, Kementan Kirim Alumni Polbangtan Magang di Jepang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Regenerasi Petani, Kementan Kirim Alumni Polbangtan Magang di Jepang
POLBANGTAN BOGOR: Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan], Idha Widi Arsanti (kanan) saat berdiskusi bersama dengan Tim JA Hokkaido Jepang, Asosiasi Ketua Koperasi Distrik Kamikawa dan peserta pelatihan bahasa Jepang dari lulusan Polbangtan Bogor aula kampus Cibalagung.

Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian melalui Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] melakukan kerjasama dengan pemerintah Jepang dalam hal kemitraan pelatihan magang bagi lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] di Jepang.

Para lulusan Polbangtan ini akan disaring untuk memenuhi kualifikasi, yang kemudian diberikan pelatihan bahasa Jepang. Nantinya mereka akan diberangkatkan ke negeri matahari terbit itu, untuk melakukan magang di bidang pertanian menggunakan teknologi modern di Jepang.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan sekarang ini, dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

 “Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” sebut Dedi.

Baru-baru ini, Tim JA Hokkaido Jepang, Asosiasi Ketua Koperasi Distrik Kamikawa melakukan lawatan ke Indonesia, diantaranya berkunjung di Polbangtan Bogor untuk sesi diskusi, bersama dengan peserta pelatihan bahasa Jepang dari lulusan Polbangtan Bogor dan sekitarnya pada Kamis [19/10].

Diskusi berlangsung di aula kampus Cibalagung dan dihadiri oleh 20 orang tim JA Distrik Kamikawa, dintaranya Chairman daerah Furano, Asahikawa, Taisetsu, Higashi-Kagura, Higashikawa, Toma, Pippu, Kamikawa Chuo, Biei, Kita-Hibiki, Dohoku-Nayoro, dan beberapa daerah Kamikawa lainnya, serta para petani milenial dari Okiagaru Farm dan alumni Polbangtan Bogor.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan], Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa kebutuhan tenaga kerja di Jepang cukup besar. Utamanya di bidang pertanian. Santi berharap, dengan adanya pertemuan diskusi hari ini, supply tenaga kerja yang sedang disiapkan di Indonesia dengan demand yang dibutuhkan oleh pemerintah Jepang bisa menemukan titik temu.

“Selain tentunya ada regulasi dan beberapa persiapan yang harus secara intensif kita diskusikan sehingga upaya kami menyediakan tenaga kerja dan proses pengiriman ke jepang bisa berjalan dengan lancar”, ujar Santi.

Santi menegaskan bahwa program pemerintah dari kementerian pertanian ini memudahkan calon peserta magang di Jepang nantinya supaya bisa berangkat dengan persiapan budget seminim mungkin, tanpa mengeluarkan biaya yang cukup besar.

“Kami mendorong adik-adik untuk menggunakan house farmer dan sebagainya sehingga pihak RSO akan memberikan kemudahan agar bisa bekerja di Jepang. Tentu saja kita harus bersama-sama menindaklanjuti bagaimana menyiapkan penerimaan disana [Jepang, red] dan kesiapan kita dalam mendorong belajar bahasa Jepang selama mereka di Indonesia. Bagaimana menyalurkan tenagan lulusan Polbangtan ini ke Jepang supaya bisa terjembatani dengan baik”, imbuh Santi.

Sementara itu, Chairman JA Furano, Uesaki Hiroyuki mengatakan bahwa Ia mengaku takjub dengan kebiasaan dan penerimaan yang dilakukan oleh mahasiswa Polbangtan Bogor. Uesaki menerangkan bahwa 5 bulan lalu, telah dilakukan MoU antara Jepang dengan Kementan.

Setelah kembali ke Jepang, Uesaki dan tim berjanji akan melakukan yang terbaik untuk mempercepat proses keberangkatan tenaga lulusan Polbangtan untuk melakukan magang di Jepang.

“Pertanian di Jepang sangat maju dan modern. Yang diutamakan dalam kerjasama ini, semakin banyak orang Indonesia ke Jepang untuk belajar pertanian. Ketika kembali ke tanah air, dapat mempraktikkan ilmu mereka bagi pertanian Indonesia”, katanya. [wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.