Rangkul Petani Milenial, Kementan Kembangkan Wilayah Agribisnis Di Cianjur

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Rangkul Petani Milenial, Kementan Kembangkan Wilayah Agribisnis Di Cianjur
POLBANGTAN BOGOR: Pertemuan dalam rangka menindaklanjuti model bisnis yang telah disusun berupa pengembangan klaster agribisnis berbasis komoditas unggulan daerah dalam memudahkan pengorganisasian pendampingan dan pengembangan jejaring bisnis, yang selenggarakan di Cianjur,

Cianjur, Jabar [B2B] - Kegiatan District Multi Stakeholder Forum [DMSF] merupakan salah satu program Youth Entrepreneurship and Support Services [YESS] yang digagas oleh Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] di Jawa Barat.

Program YESS sendiri merupakan kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan IFAD, yang bertujuan untuk menggaet para milenial muda tertarik dan menggeluti bisnis usaha di bidang pertanian.

DMSF sendiri bertujuan untuk sharing informasi dan capaian program dari masing-masing daerah, serta membangun komitmen antar pemangku kepentingan dalam sinergitas implementasi rencana aksi tahun 2023 antara anggaran Program YESS dengan APBD 2023.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian [Mentan] Syahrul Yasin Limpo selalu meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.

Mentan menjelaskan bahwa berebagai program pun telah dilakukan untuk mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini.

"Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan startup pertanian,” tegas Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

"Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian," papar Dedi.

Pertemuan dalam rangka menindaklanjuti model bisnis yang telah disusun berupa pengembangan klaster agribisnis berbasis komoditas unggulan daerah dalam memudahkan pengorganisasian pendampingan dan pengembangan jejaring bisnis, yang selenggarakan di Cianjur, pada Kamis [16/3] lalu. 

Asda II Kab Cianjur, Budhi Rahayu Thoyib menyampaikan bahwa pemda Cianjur sangat mendukung program yang terkait dengan pembangunan sumber daya manusia.

"Tentu sangat saya dukung, seperti program petani milenial dalam program yess, petani milenial jabar, dan ada juga keunggulan di kabupaten Cianjur yaitu memiliki petani milenial manjur dan petani manjur," ujarnya.

Program-program tersebut tentu diharapkan dapat mendongkrak kemajuan program pembangunan manusia secara umum. 

"Alhamdulillah saat ini kabupaten Cianjur terdapat progres perubahan IPM, berdasarkan data BPS, IPM kabupaten Cianjur tahun 2022 mencapai 65,94 atau mengalami kenaikan sebesar 0,38 poin jika dibandingkan IPM 2021 sebesar 65,56," imbuh Budhi.

Keputusan Bupati Cianjur nomor 520 tahun 2021 tentang sentra produksi komoditas unggulan pertanian, dimana didalamnya terdapat komoditas yang perlu dilestarikan yaitu padi pandanwangi, menjadi landasan dalam pemetaan klaster agribisnis di kabupaten Cianjur.

Cianjur of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.