Tridarma Perguruan Tinggi, Politeknik Enjiniring Kementan gandeng Distankan Sukoharjo
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Sukoharjo, Jateng [B2B] - Kementerian Pertanian RI memiliki tugas dan fungsi menyelenggarakan Tri Dharma pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian bagi masyarakat pada bidang enjiniring pertanian.
Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja dan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri pertanian.
Guna mendukung program tersebut, PEPI melakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo di Provinsi Jawa Tengah, untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa melalui pendidikan vokasi yang berwawasan industri dan teknologi bidang enjiniring pertanian.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang tiada henti mengingatkan tentang pentingnya peran penyuluh bagi petani dalam mendukung terwujudnya tujuan pembangunan pertanian Indonesia saat ini dan ke depan.
"Ke depan, tantangan sektor pertanian akan semakin banyak, khususnya terkait pemanasan global dan perubahan iklim," katanya.
Mentan Syahrul menambahkan pada zaman disruptif seperti saat ini, penyuluh dituntut mampu selalu bisa beradaptasi terhadap perubahan guna memastikan peran sebagai katalisator dapat terwujudkan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menekankan bahwa menjadi penyuluh pertanian merupakan pekerjaan mulia dan luar biasa.
"Penyuluh adalah agen perubahan yang mampu mengubah dan mengatasi permasalahan yang dialami oleh petani," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, tuntutan tugas memerlukan inovasi dan kreativitas dari seorang penyuluh, sehingga ketika berada di lapangan, penyuluh mampu memberikan solusi.
"Apalagi di tengah makin derasnya arus informasi dan teknologi, setiap orang bisa mengakses apa pun yang mereka butuhkan," katanya lagi.
Dedi Nursyamsi mengingatkan, saat ini yang kita perlukan adalah penyuluh luar biasa. Kalau seorang penyuluh bekerja dengan fasilitas yang ada bisa maksimal, itu biasa-biasa saja.
"Akan tetapi, jika penyuluh mampu bekerja dengan keterbatasan sarana dan prasarana, maka penyuluh tersebut adalah penyuluh luar biasa. Jadi, yang kita perlukan saat ini adalah penyuluh yang luar biasa. Bukan penyuluh yang mudah mengeluh," katanya lagi.
Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia Muharfiza menyatakan bahwa dengan perjanjian kerjasama tersebut, dapat berperan dalam memberikan solusi inovatif meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.
"Di lokasi yang sama, sebanyak 19 mahasiswa PEPI melakukan pelepasan praktik kerja lapang pertama," katanya.
Muharfiza menambahkan, nantinya mahasiswa tersebut akan langsung mengembangkan pengetahuannya pada enam Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] binaan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo.
Menurutnya, terdapat enam lokasi BPP di Kabupaten Sukoharjo yang akan menjadi lokasi PKL I PEPI yakni BPP Polokarto, BPP Tawangsari, BPP Bendosari, BPP Weru, BPP Nguter, dan BPP Bulu.
Pada lokasi tersebut, kata Muharfiza, tersebar total 19 mahasiwa PEPI dari Program Studi [Prodi] Teknologi Mekanisasi Pertanian [TMP], Tata Air Pertanian [TAP] dan Teknologi Hasil Pertanian [THP]. [andriwan/timhumaspepiserpong]
Tangerang, Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
