Bogor, Jabar [B2B] - Dalam upaya mewujudkan Satu Data Pertanian, Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP Kementan] meluncurkan Buku Statistik. Isinya, himpunan data dan informasi SDM Pertanian hingga 2020, mengacu pada kaidah yang ditetapkan Badan Pusat Statistik [BPS] dan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian [Pusdatin] selaku Wali Data Kementan.

Buku Statistik BPPSDMP Kementan diluncurkan oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di Bogor, Jawa Barat pada Rabu petang [19/5] didampingi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah, setelah dikumpulkan bersama oleh seluruh unit kerja lingkup BPPSDMP, kemudian diolah kembali dan dianalisis oleh tim penyusun selanjutnya dikoordinasikan dan di-review oleh BPS sesuai kaidah yang ditetapkan.

"Saya berharap, ke depan penyusunan Buku Statistik selanjutnya harus didukung oleh Pusat dan Unit Pelaksana Teknis BPPSDMP sebagai produsen data dengan menyiapkan data secara tepat waktu, valid, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Dedi Nursyamsi saat meluncurkan Buku Statistik yang dihadiri hampir 150 orang secara tatap muka [offline] di Bogor dan daring [online] dari seluruh unit pelaksana teknis [UPT] BPPSDMP di seluruh Indonesia.

Menurutnya, peluncuran Buku Statistik BPPSDMP 2020 sangat tepat saat ini, karena merupakan salah satu upaya nyata dalam mewujudkan Satu Data Pertanian menuju Satu Data Indonesia, dalam lima judul terkait data statistik penyuluhan pertanian; pelatihan pertanian; pendidikan pertanian; aparatur sipil negara [ASN] BPPSDMP; dan anggaran BPPSDMP.

"Buku Statistik BPPSDMP juga dapat menjadi alat atau sarana bekerjanya Sistem Pengendalian Intern atau SPI, dengan melakukan perbandingan output dengan perencanaan, untuk memastikan tujuan BPPSDMP bisa tercapai," kata Dedi Nursyamsi, yang sebelumnya di tempat yang sama membuka Lokakarya [Workshop] SPI bertajuk ´Bersama Kita Tingkatkan Kualitas Aparat Pengelola SPI Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani [WBK - WBBM].

Hal itu sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang Satu Data Pertanian maka BPS dan Kementan harus bekerjasama dan saling menunjang untuk menentukan data pertanian yang kurat, sehingga seluruh data program dan kebijakan sinkron dengan BPS.

"BPS dan Kementan harus saling menunjang untuk menemukan data yang akurat, karena dengan akurasi, semua kegiatan dan program bisa berjalan dengan baik. Saya bahagia karena BPS merespon positif dan mendukung sepenuhnya agar data bisa kita sesuaikan. Intinya data pertanian mengikuti BPS," kata Mentan.

Sebagaimana diketahui, Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden [PP] Nomor 39/2019  tentang ´Satu Data Indonesia´ yang akan mengubah kondisi data di Indonesia. 

Siti Munifah menambahkan bahwa selaku Sekretaris BPPSDMP Kementan, pihaknya turut memantau dan mengawasi penyusunan Buku Statistik BPPSDMP Kementan 2020 sesuai kaidah-kaidah penulisan statistik oleh BPS.

"Mulai dari format, cara resentasi data lalu tabulasi, kita sudah melaksanakan pola-pola yang ditetapkan BPS, bahkan enreader dan reviewer-nya juga mengundang BPS. Tujuannya, menghadirkan lima judul Buku Statistik yang dapat menjadi acuan bagi siapa pun yang butuh data SDM pertanian Indonesia," katanya.

Peluncuran tersebut dihadiri sejumlah Koordinator dan Subkoordinator BPPSDMP Kementan di antaranya Koordinator Kelompok Evaluasi dan Perencanaan [Evalap] Septalina Pradini; Koordinator Kelompok Perencanaan, Dewi Darmayanti; Kepala Bagian Umum, Sutrisno Sipahutar; Koordinator Kelompok Program dan Evaluasi Penyuluhan - Pusluhtan, Riza Fachrizal; Koordinator Kelompok Kelembagaan Penyuluhan - Pusluhtan, I Wayan Ediana; Koordinator Kelompok Penyelenggaraan Pendidikan - Pusdiktan, Inneke Kusumawaty; Koordinator Program dan Kerjasama - Pusdiktan, Saptorini; Subkoordinator Kelompok Data dan Evaluasi, Revo Agri Muis; Subkoordinator Kelompok Pelaporan dan Tindaklanjut Hasil Pengawasan, Djayawarman Alam Prabu; Subkoordinator Kelompok Program dan Evaluasi Pendidikan - Pusdiktan, Yudi Astoni dan Subkoordinator Kelompok Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, Welly Nugraha.