BBPP Kawal SDM Kalimantan Ikuti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BBPP Kawal SDM Kalimantan Ikuti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022
BBPP BINUANG: Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati [hijab kuning] memimpin kegiatan pelatihan secara virtual di Kampus Binuang bersama jajaran dan sejumlah petani dan penyuluh Kabupaten Tapin, Kalsel

Tapin, Kalsel [B2B] - Petani dan penyuluh di wilayah Kalimantan antusias mengikuti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh [PSPP] Season III/2022 yang dibuka oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Selasa siang [24/5] didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.

Sementara di wilayah Kalimantan, Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati mendampingi petani dan penyuluh Kalimantan mengikuti pembukaan pelatihan secara virtual oleh Mentan Syahrul dari Kampus BBPP Binuang di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan PSPP merupakan bentuk peningkatan agenda intelektual, sehingga peningkatan kemampuan SDM pertanian khususnya pada teknologi informasi, inovasi teknologi dan mekanisasi diharapkan dapat membantu peningkatan produktivitas pertanian di seluruh Indonesia.

"Kuncinya, dua hal sebagai trigger untuk membangun agribisnis. Pertama, implementasikan smart farming untuk meningkatkan kualitas pertanian. Kedua, akses modal untuk sarana prasarana pertanian melalui KUR [Kredit Usaha Rakyat]," kata Mentan Syahrul saat membuka PSPP yang dihadiri lebih satu juta partisipan online dari Sabang sampai Merauke.

Menurutnya, Smart Farming bisa dilakukan dengan pemanfaatan produk bioscience seperti VUB, biofertilizer, agensia hayati dan lainnya untuk meningkatkan produktivitas. 

"Termasuk penggunaan alsintan untuk mendongkrak, percepat produksi dan menekan tingkat kehilangan hasil. Apalagi jika diintegrasikan dengan internet of things (iOT) untuk menembus ruang dan waktu," kata Mentan.

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] menjelaskan bahwa program PSPP berupaya meningkatkan kapasitas pelaku pertanian yang terdiri dari petani dan penyuluh sebagai bentuk agenda intelektual mencapai tujuan pembangunan pertanian nasional. 

"Bagaimana caranya? Utamanya dengan meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Pelatihan ini merupakan terobosan luar biasa, karena memadukan kemajuan teknologi informasi dengan pelatihan pertanian sehingga menyentuh lebih banyak pelaku pertanian," katanya.

Kepala BBPP Binuang, Yulia AK mengatakan PSPP yang mengusung tema ´Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat [KUR] untuk Agribisnis´ mengajak para petani memanfaatkan KUR untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian pascapanen. 

Pemerintah berupaya mempermudah persyaratan KUR pertanian, utamanya kebijakan KUR tanpa agunan, yang disosialisasikan Kementan melalui PSPP 2022 tersebut," kata Yulia AK.

Mengutip arahan Kabadan Dedi Nursyamsi, Yulia menambahkan bahwa Kementan saat ini sudah menyiapkan anggaran KUR sekitar Rp50 triliun, yang dapat dimanfaatkan para petani dan penangkar. Bunganya hanya 6% plus kemudahan mengakses pinjaman, skema KUR dinilai ramah bagi petani. 

"KUR menjadi bensin untuk menggerakkan agribisnis kita, karena bisnis pasti perlu modal," kata Yulia mengutip arahan Dedi Nursyamsi saat soft opening PSPP 2022.

Kegiatan virtual pembukaan PSPP turut disaksikan petani dari P4S Muda Berkarya di Pulau Pinang, Kabupaten Tapin yang dihadiri petani milenial Kalsel, Maulana Akbar; Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Binuang, Joko Tri Harjanto dan Sub Koordinator Program dan Humas BBPP Binuang, Agus Sumantri.

"Petani dan penyuluh Kalsel antusias mengikuti pelatihan ini, apalagi temanya tentang akses KUR pertanian," kata Joko Tri Harjanto. [Agus]

Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.