Tingkatkan Produktivitas, Kementan Gelar Pelatihan Petani dan Penyuluh

Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Tingkatkan Produktivitas, Kementan Gelar Pelatihan Petani dan Penyuluh
KOORDINATOR PENYULUH: Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyampaikan saat ini yang menggerakan roda pembangunan pertanian adalah para praktisi pertanian dan petani milenia kepada para penyuluh [Foto: BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI [Kementan] terus berinovasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satunya dengan mewujudkan SDM pertanian yang unggul serta profesional, melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi untuk penyuluh. 

"Pasalnya, penyuluh menjadi garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi mengatakan, ada tiga faktor yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian, diantaranya penerapan inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, peraturan perundang-undangan dan peran SDM pertanian.

"Dari tiga faktor tersebut ternyara peran SDM pertanian sangatlah besar yaitu sekitar 50% dalam memberikan kontribusi terhadap produktivitas pertanian, khusunya para praktisi pertanian dan petani milenial," kata Dedi Nursyamsi saat memberikan keterangan pers secara virtual, Rabu [4/8].

Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan bahwa peranan SDM pertanian yang dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini, untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah SDM yang mampu mengimplementasikan Teknologi Informasi [TI]. Untuk itu, Kementan menggelar pelatihan bagi petani dan penyuluh pertanian serta pengukuhan 2.000 Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

"Saat ini yang menggerakan roda pembangunan pertanian adalah para praktisi pertanian dan petani milenial, untuk itu pelatihan inovasi teknologi sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap di era Revolusi Industri 4.0 saat ini," katanya.

Dalam menggerakan sector pertanian, menurut Dedi, pemerintah saat ini telah memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat [KUR] yang dapat dimanfaatkan oleh para petani, untuk meningkatkan usaha taninya. Hal ini sejalan dengan tema yang diusung Kementan pada pelatihan tersebut, yaitu pendampingan KUR bagi para petani. 

"Saat ini telah terdaftar lebih dari 1.5 juta peserta pelatihan melalui aplikasi registrasi online. Selanjutnya pelatihan akan dilaksanakan bertahap secara online bagi 1.000 orang peserta hingga mencapai lebih dari sejuta petani dan penyuluh," katanya.

Nantinya pelatihan juga akan diikuti oleh petani dan penyuluh baik secara Individu maupun berkelompok di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP], Kantor Kecamatan, Balai Desa, Pos Penyuluhan Desa [Posluhdes] dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya [P4S] atau Saung Tani. Selain itu, pengukuhan DPM dan DPA merupakan salah satu program yang diusung Kementan untuk melahirkan petani milenial.

"Pelatihan juga akan dilakukan bagi 2.000 orang DPM dan DPA serta mendorong mereka untuk mendapatkan KUR dan pendampingan menjadi wirausahawan pertanian," kata Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, Kiprah Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan diyakini dapat menjadi pengungkit regenerasi petani yang adaptif teknologi serta mewujudkan target 2,5 juta pengusaha pertanian mendukung ketahanan pangan nasional dan berkontribusi nyata dalam pembangunan pertanian, seperti membangun start up atau scale up agar menjadi pengusaha pertanian yang tangguh.

Kegiatan pelatihan tersebut direncanakan akan di buka oleh Presiden RI dan dihadiri Mentan Syahrul dan Menko Perekonomian di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Ciawi, Jawa Barat, pada Jumat [6/8].


Jakarta [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.