Brigade Pangan Perkuat Pesisir Selatan Dukung Swasembada Pangan

Indonesian Govt Supports the Modernization of Agricultural Productivity

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Brigade Pangan Perkuat Pesisir Selatan Dukung Swasembada Pangan
BPPSDMP KEMENTAN: Kabadan SDM Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, penguatan Brigade Pangan di Kabupaten Pesisir Selatan menjadi fondasi penting mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.

Pesisir Selatan, Sumbar (B2B) - Kabupaten Pesisir Selatan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memperkuat sektor pertanian melalui pembentukan dan pengembangan Brigade Pangan (BP) sebagai strategi peningkatan produksi, pemulihan pascabencana, dan penguatan kelembagaan petani menuju swasembada pangan nasional.

Hingga kini, Pesisir Selatan telah membentuk 56 BP, terbanyak di Sumbar yang menjadi penggerak pertanian modern berbasis generasi muda.

Brigade Pangan dibentuk sebagai wadah usaha tani profesional dengan pengelolaan lahan skala ekonomis, struktur organisasi jelas, tata kelola keuangan transparan, serta pendampingan intensif penyuluh pertanian.

Setiap Brigade Pangan diarahkan mengelola lahan hingga ±200 hektare guna meningkatkan efisiensi usaha tani, mempercepat tanam, dan mendorong produktivitas padi di sentra pangan seperti Pesisir Selatan.

Sebagai penguatan kapasitas, Kementerian Pertanian menyalurkan dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) pada Sabtu (13/12/2025) berupa traktor roda empat untuk 56 Brigade Pangan di Pesisir Selatan, disertai dukungan sarana produksi pertanian (saprodi) seperti benih padi, pupuk, dan pendukung lainnya.

Dukungan alsintan dan saprodi ini memperkuat operasional Brigade Pangan dari pengolahan lahan hingga pertanaman, sekaligus mendorong peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas secara berkelanjutan.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa Brigade Pangan merupakan motor penggerak percepatan swasembada pangan nasional melalui penguatan kelembagaan petani, modernisasi alat produksi, dan optimalisasi lahan pertanian di daerah.

Pertanian Modern

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa Brigade Pangan adalah langkah strategis membangun pertanian modern dan berkelanjutan.

“Brigade Pangan kami dorong sebagai model pertanian modern berbasis kelembagaan petani muda, didukung alsintan, pendampingan penyuluh, dan tata kelola profesional,” ujar Santi.

Ia menambahkan, penguatan brigade pangan di sentra produksi seperti Pesisir Selatan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menegaskan Brigade Pangan diarahkan menjadi garda terdepan peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan optimalisasi indeks pertanaman di seluruh kecamatan. Fokus diarahkan pada lahan sawah yang semula satu kali tanam untuk ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali tanam sesuai kondisi lapangan, termasuk penyelesaian Musim Tanam Ketiga (MT3).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Mardianto, menyampaikan, Brigade Pangan mulai menunjukkan dampak nyata.

“Brigade Pangan telah menggerakkan kembali lahan-lahan yang sebelumnya terbengkalai, sehingga memperkuat produksi dan ketahanan pangan daerah,” ujarnya.

Selain sebagai pelaksana teknis, Brigade Pangan juga didorong berkembang menjadi kelembagaan usaha tani modern. Dengan anggota maksimal 15 orang, setiap Brigade Pangan diarahkan membangun kerja kolektif profesional dan bertransformasi menjadi entrepreneur pertanian, termasuk melalui pengelolaan jasa alsintan dan usaha pendukung.

Dengan penguatan kelembagaan, dukungan sarana produksi, dan pendampingan berkelanjutan, Brigade Pangan di Pesisir Selatan diharapkan mampu meningkatkan produksi padi, memperkuat ketahanan pangan daerah, dan berkontribusi nyata pada swasembada pangan nasional. [esap/timhumas bppsdmpkementan]

 

 

South Pesisir of West Java [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.