Perkuat Kompetensi, Politeknik Enjiniring Kementan Dukung Inovasi 4.0
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Tangerang Selatan, Banten [B2B] - Politeknik Enjinirng Pertanian Indonesia [PEPI] Kementerian Pertanian mendorong adanya regulasi hukum sebagai acuan transformasi digitalisasi pertanian dalam upaya revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan kompetensi pendidikan vokasi dengan pengenalan Drone pertanian kepada mahasiswa.
Drone pertanian adalah pesawat tanpa awak yang digunakan dalam industri pertanian untuk membantu pengawasan dan pemantauan lahan pertanian. Alat yang dilengkapi dengan berbagai sensor dan kamera memungkinkan petani untuk mendapatkan data dan gambar udara yang berguna dalam mengelola tanaman.
Penggunaan Drone Pertanian dilengkapi dengan kamera yang dapat merekam gambar dalam berbagai spektrum, termasuk inframerah. Ini membantu dalam identifikasi awal masalah tanaman, seperti kekurangan nutrisi, penyakit, atau stres tanaman.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan pemanfaatan teknologi untuk pertanian bisa segera diaplikasikan secara masif di era industri 4.0. Peralatan canggih yang dipilih yakni pesawat nirawak atau drone.
Syahrul sepakat konsep bertani menggunakan teknologi saat ini menjadi sebuah keharusan dalam meningkatkan produktivitas pangan di Tanah Air. Kehadiran drone yang dipadukan dengan aplikasi digital pun bisa digunakan untuk memetakan tantangan yang dihadapi petani.
"Kita tidak menisbikan kekuatan atau kemajuan teknologi yang ada dan bagian dari bagaimana membangun produktivitas yang makin baik dan biaya produksi yang makin rendah itu harus dituju," kata Syahrul
Syahrul memastikan aplikasi drone bukan untuk menghilangkan lapangan pekerjaan terutama petani tradisional. Para petani bahkan bakal menerima manfaat yang lebih besar dengan bantuan teknologi.
"Kami uji coba lapangan dulu. Kita ini penduduk dengan jumlah demografi yang sangat besar. Penerapan ini harus bijaksana, tentu berproses," ujarnya.
Menurut Syahrul, penerapan pertanian modern nantinya diproyeksikan dapat terus digemari, terutama masyarakat milenial Indonesia, sehingga beragam aplikasi pemanfaatan teknologi tersebut bisa diterapkan di berbagai produksi pangan.
Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian harus didukung generasi milenial sebagai tumpuan masa depan pertanian nasional.
Menurut Dedi, minat generasi milenial pada sektor pertanian harus tumbuh secara cepat karena saat ini sudah menggunakan teknologi dan mekanisasi berbasis 4.0, dimana pertanian Indonesia sudah jauh lebih maju. Terlebih semuanya diolah secara modern serta menggunakan digitalisasi.
"Inovasi 4.0. ini ranahnya generasi milenial yang sangat terbuka dengan teknologi modern. Untuk itu kita lakukan pendampingan dengan cara meningkatkan ilmu pengetahuan mereka dari hulu hingga hilir," kata Dedi.
Oleh karena itu, kata Dedi, melalui inovasi dari generasi milenial, produktivitas pertanian dapat meningkatkan secara signifikan sehingga pertanian bisa mandiri, berdaya saing, menjanjikan, bahkan bisa ekspor dan dengan sendirinya dapat mengurangi impor.
Muharfiza selaku Direktur PEPI mengatakan penggunaan drone untuk penebar benih dan pupuk yang mulai digunakan para petani-petani muda di Indonesia. Ke depan, aturan main penggunaan teknologi harus dibuat dan dipahami masyarakat pertanian.
"Sekarang sudah banyak yang menggunakan drone, tapi ketinggiannya berapa, dan sebagainya ini perlu detail regulasi. Perangkat hukum yang detail dan tepat untuk antisipasi," katanya dalam kegiatan sektor pertanian.
Salah satu fitur utama Agras T20 adalah kemampuan penyemprotan presisi. Drone ini dilengkapi dengan sistem penyemprotan yang canggih, termasuk nozzle yang dapat disesuaikan dan kontrol presisi aliran cairan.
Dengan begitu, memungkinkan aplikasi pestisida, pupuk, atau herbisida dengan akurasi tinggi dan distribusi yang merata, mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas pemupukan atau perlindungan tanaman.
Muharfiza menambahkan bahwa Drone ini dapat dioperasikan secara manual oleh pengguna dengan menggunakan pengendali yang disertakan atau dapat diatur untuk melakukan penerbangan otonom berdasarkan rute yang ditentukan.
"Agras T20 juga dilengkapi dengan sensor penghindar hambatan untuk menghindari tabrakan dan memastikan penerbangan yang aman," tutup Muharfiza. [andriwan/timhumaspepiserpong]
Tangerang of Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
