Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa Polbangtan Tetap Aktif di Lapangan
Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Setiap mahasiswa mestinya mahfum pada ´Tri Dharma Perguruan Tinggi´ sebagai visi dan misi perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Tugas mahasiswa bukan hanya kuliah dan penelitian, juga ´melaksanakan pengabdian masyarakat´. Tiga mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] asal Kalimantan Utara melaksanakan hal itu di sela kegiatan belajar jarak jaruh [distance learning] lantaran pandemi Covid-19.
Sebutlah Indah Apryliani di Kota Tarakan, ibukota provinsi yang tergelitik menyaksikan limbah pasar yang dibuang begitu saja, padahal dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna.
“Warga terkadang mencium bau busuk limbah pasar, padahal bisa dimanfaatkan menjadi kompos organik,” kata mahasiswi Polbangtan Malang dari Program Diploma [Prodi] Agribisnis.
Langkah serupa dilakukan Alfin Nirrohim, yang membantu kelompok tani di tempat tinggalnya membuat media tanam untuk budidaya sayur.
Ada pula Fitria Nurrokhmah Dwi Setyadi, mahasiswi Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, yang mendampingi kegiatan peternak di sekitar tempat tinggalnya.
Aktifitas mereka sesungguhnya layak diekspos lebih jauh, namun keterbatasan informasi dari keterangan tertulis Polbangtan Malang, last but not least, informasi di atas menunjukkan kiprah dari generasi milenial harapan bangsa di sektor pertanian.
Ketiga mahasiswa Polbangtan sudah membuktikan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa di saat krisis yang menyelamatkan sebuah negara adalah sektor pertanian. Sang menteri tiada henti menyerukan bahwa aktifitas pertanian tidak boleh berhenti, bahkan limbah dari hasil produksi pertanian pun masih dapat dimanfaatkan seperti dilakukan Indah Apryliani di Kota Tarakan.
“Kita harus beradaptasi dengan tuntutan di era yang kita hadapi, Covid ini menjadi tanda perubahan paradigma. itulah tantangan kita hari ini," kata Mentan Syahrul.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi petani milenial menjadi menjadi modal untuk membangun pertanian di masa yang akan datang.
“Petani milenial kita sudah banyak berkiprah di bidang pertanian, petani milenial mempunyai kreativitas yang sangat tinggi, adaptif dan inovatif,” kata Dedi.
Pendampingan Online
Kiprah ketiga mahasiswa asal Kaltara merupakan manfaat pendampingan kepada mahasiswa di lapangan melalui video conference dan live streaming melalui media sosial pada Kamis [26/6] yang dihadiri oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] Idha Widi Arsanti beserta jajarannya serta seluruh mahasiswa Polbangtan Malang.
"Petani dan pelaku pertanian adalah pahlawan, karena mereka pangan tersedia. Ketersediaan pangan di Indonesia harus terus didorong. Kita harus dorong pangan lokal," kata Kapusdik Idha WA.
Mahasiswa selain diarahkan belajar secara daring, juga didorong untuk praktik di lapangan. “Ketika melakukan pembelajaran dirumah, kita berharap mahasiswa juga aktif mendampingi petani di sekitar wilayah tempat tinggalnya tanpa mengabaikan Protokol Kesehatan."
Direktur Polbangtan Malang Bambang Sudarmanto menegaskan bahwa kesehatan adalah hal utama, maka kegiatan pendampingan kepada petani maupun kelompok tani [Poktan] dilakukan secara fleksibel tegantung lokasi tempat tinggal mahasiswa, di zona hijau atau merah.
"Jatim masih rawan Covid-19. Saya minta mahasiswa jangan ke kampus dulu. Tentu ketika kondisi sudah aman semua akan kami informasikan. Mohon bisa dimaklumi, yang utama adalah kesehatan. Saya harap semua update kondisi lapangan, dan melaporkan ke dosen pembimbing akademik," katanya. [Ahs]
Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry encourages agricultural training activities support the strategic program of the ministry by developing a self-help agricultural training center in the countryside, and on-the-job training in food production centers, according to senior official.