Tingkatkan TeFa, Kementan Gelar Pelatihan Kultur Jaringan di SMKPP

Indonesian Govt Training Teacher of TeFa to Plant Tissue Culture

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Tingkatkan TeFa, Kementan Gelar Pelatihan Kultur Jaringan di SMKPP
SMKPPN BANJARBARU: Pelatihan Kultur Jaringan untuk meningkatkan kapasitas staf TeFa; Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso (kiri bawah) dan Mentan Syahrul Yasin Limpo serta Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Dalam menjawab tantangan di era industri 4.0 Kementerian Pertanian menaruh harapan besar pada generasi milenial. Tantangan atas pembangunan pertanian di Indonesia tak lepas dari pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam sektor pertanian itu sendiri.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meminta agar generasi muda dapat mengambil peranan dalam pembangunan pertanian. Mentan optimistis kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai institusi pendidikan vokasi di bawah naungan Kementan terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas lulusannya. Salah satu upayanya adalah meningkatkan kualitas Teaching Factory [TeFa] karena melalui TeFa, peserta didik akan dapat meningkatkan kompetensinya sebagai wirausaha dan memiliki kesiapan untuk terjun di dunia industri yang sebenarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi mengungkapkan Kementan melalui SMK-PP, Politeknik atau pendidikan vokasi, akan terus berupaya menghasilkan SDM yang professional, berjiwa wirausaha, dan SDM yang mempunyai daya saing tinggi.

"Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh Dunia Usaha atau Dunia Industri [DuDi]. Untuk itu, kami menerapkan TeFa, dimana model pembelajaran dalam suasana sesungguhnya [tempat kerja] dan bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan kewirausahaan peserta didik atau lulusan sesuai dengan kebutuhkan DuDi," tegasnya.

Maka, guna mendukung Tefa di SMK-PP N Banjarbaru, manajemen sekolah kembali menggelar Pelatihan peningkatan kapasitas staff Tefa. Pelatihan kali ini tentang Kultur Jaringan [Kuljar] selama lima hari, terhitung sejak Selasa [1/2] di Laboratorium Kampus SMK-PP N Banjarbaru

Pelatihan Kuljar selama lima hari ini diikuti sembilan peserta yang terdiri dari empat guru, satu tenaga lab. Kuljar, dan empat orang siswa SMK-PP N Banjarbaru. Dimana peserta mendapatkan pembelajaran dari Instruktur SN Plants dari Malang, Jawa Timur.

Fofa Arofi selaku Penanggung Jawab Pelatihan mengatakan, “Pelatihan Kultur Jaringan ini dalam rangka peningkatan kapasitas staff Tefa SMK-PP N Banjarbaru melalui teknologi yang ada di Kultur Jaringan."

Lanjut Fofa, “Selain itu pelatihan Kuljar kali ini di khususkan di bidang Somatik Embrio program, yang dimulai dari persiapan, penggunaan alat, pembuatan stok, penanaman, sampai pada tahap aklimatisasi,” terangnya.

Pada pelatihan ini sendiri peserta mendapatkan materi diantaranya Pembuatan Media [padat dan cair], Sterilisasi Media [padat dan cair], Pemilihan eksplan, Sterilisasi eksplan, Inisiasi/inokulasi eksplan, Preparasi dan pengoperasian alat [bioreaktor dan shaker], Subkultur [media padat dan cair], Multiplikasi, dan Perakaran.

Penggunaan Kuljar dalam dunia pertanian sendiri seiring arahan dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan bahwa, “Pertanian itu menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia, sosial ekonomi dan lainnya. Dengan pemanfaatan  teknologi, semua akan menjadi efektif dan efisien karena bertani itu hebat,” jelas SYL.

Sementara, di kesempatan terpisah Kepala Sekolah SMKPP N Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan, “Kita memerlukan pembinaan yang intensif dan maksimal, maka digelarlah pelatihan ini guna terus meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi staff TeFa, serta tentunya dapat diteruskan ilmunya kepada siswa kita," pungkasnya.

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - Indonesian government encourages and supports skilled of teachers in Teaching Factory [TeFa] as the strategic program of Agriculture Ministry optimizing Alsintan´s assistance to farmers through farmer groups across the country who was supported by the agricultural service office at the provincial/district/city level.