Kabadan SDM di Padang, Pastikan Bantuan Kementan Peduli Segera Tersalurkan

Indonesian Govt Provides Food Aid to Disaster Victims in Sumatra

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kabadan SDM di Padang, Pastikan Bantuan Kementan Peduli Segera Tersalurkan
BPPSDMP KEMENTAN: Kabadan SDM Kementan, Idha Widi Arsanti menyerahkan Bantuan Kementan Peduli berupa 64 item yang diterima Gubernur Sumbar, H Mahyeldi Asharullah di Kota Padang.

Padang, Sumbar (B2B) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) bergerak cepat merespons banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Barat. Bantuan kemanusiaan skala besar dalam proses distribusi dan tiba dengan KRI Banda Aceh di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat pada Senin (8/12).

Bantuan Kementan Peduli merupakan hasil konsolidasi langsung Menteri Pertanian RI (Mentan) Amran Sulaiman, yang menghimpun dukungan dari BUMN pangan dan mitra strategis dengan total nilai mencapai Rp75 miliar. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, KRI Banda Aceh membawa lebih dari 19 jenis kebutuhan pokok, mulai dari beras, minyak goreng, gula, susu, air mineral, mie instan, pakaian, kebutuhan bayi, hingga perlengkapan higienis.

"Distribusi dilakukan secara terkoordinasi dengan Pemprov Sumatera Barat, pemerintah kabupaten/kota terdampak, TNI AL, Pelindo, dan Forkopimda," katanya.

Kabadan SDM Kementan menambahkan, pengiriman bantuan dilakukan secara bertahap. Hari ini, Senin (8/12) KRI Banda Aceh telah menurunkan sekitar 21 truk atau kurang lebih 250 ton bantuan. 

"Total ada 64 item. Mulai sembako, perlengkapan wanita, kebutuhan bayi, susu, hingga perlengkapan higienis lainnya. Kami memastikan seluruh bantuan ini segera disalurkan untuk meringankan beban masyarakat Sumatera Barat," ungkapnya lagi.

Apresiasi Gubernur Sumbar

Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Asharullah, menyampaikan apresiasi sekaligus kebutuhan mendesak daerah.

“Terima kasih kepada Ibu Kepala Badan yang hadir langsung mewakili Menteri menyampaikan bantuannya dan kita akan langsung mendistribusinya ke kabupaten/kota," katanya

Dalam kesempatan tersebut, Mahyeldi juga menjelaskan dampak kerusakan lahan pertanian yang cukup luas.

“Ada lebih kurang 25 ribu hektare, baik sawah maupun lahan kering, kebun, juga kolam yang terdampak banjir dan longsor. 

"Harapan kita, beberapa bulan lagi kita akan menghadapi Puasa dan Lebaran, sehingga diperlukan dukungan berupa alat untuk membantu rehabilitasi. Dengan begitu, pada akhir Desember lahan-lahan ini dapat ditanami dan berproduksi kembali.”

Menindaklanjuti hal tersebut, kata Kabadan SDM, Kementan menugaskan jajarannya melakukan pendataan detail lahan terdampak yang akan diklasifikasikan sebagai rusak ringan, sedang, atau berat. 

"Data ini menjadi dasar percepatan bantuan alsintan, saprodi, dan dukungan teknis lainnya agar produksi pertanian segera pulih," kata Santi.

Kementan memastikan penyaluran bantuan dipantau hingga tingkat kabupaten/kota dan pemulihan sektor pertanian Sumatera Barat dilakukan secara berkelanjutan. [esap/timhumas bppsdmpkementan]

 

 

Padang City of West Sumatera [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.