Forkom P4S Surati Menko Perekonomian, "Usul Kenaikan HPP Gabah dan Beras"

Indonesian Farmers Demand Caps Rice Prices Increase to the Government

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Forkom P4S Surati Menko Perekonomian, "Usul Kenaikan HPP Gabah dan Beras"
HARGA POKOK PENJUALAN: Surat pada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto diteken Ketua Umum Forkom P4S, Andi Burhan BA [ke-4 kiri] dan Sekjen, Slamet Wuryadi [ke-5 kanan] bersama pengurus Forkom P4S.

Jakarta [B2B] - Para petani yang berhimpun pada Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] melalui Forum Komunikasi P4S [Forkom] mengusulkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian [Menko Perekonomian] Airlangga Hartarto segera menyesuaikan Harga Pokok Penjualan [HPP] Gabah yang diatur pada Peraturan Menteri Perdagangan [Permendag] No. 24 Tahun 2020. 

Usulan tersebut disampaikan Ketua Umum Forkom P4S, Andi Burhan Badurahman Abdullah mengingat rendahnya harga gabah dan beras, ditambah kenaikan BBM berulangkali, yang diikuti kenaikan harga pupuk dan pestisida sebagai faktor produksi.

"P4S yang komoditi unggulannya tanaman padi telah banyak memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan SDM petani padi, namun sekarang tidak berbanding lurus antara kemampuan SDM petani padi dengan tingkat kesejahteraannya," kata Andi Burhan melalui melalui Surat Usulan Kenaikan HPP Gabah dan Beras bernomor 003/FK-P4S/X/2022 yang ditekennya di Jakarta, Kamis [20/10/2022].

Ada pun rincian usulan penyesuaian HPP yang diajukan Forkom P4S meliputi Gabah Kering Panen [GKP] dari Rp4.200 menjadi Rp4.500 per kg; Gabah Kering Giling [GKG] dari Rp5.250 menjadi Rp5.600 per kg dan Harga Beras Premium dari Rp8.300 menjadi Rp8.900 per kg.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berulangkali menegaskan tentang ketentuan HPP diberlakukan oleh pemerintah, untuk menjaga harga gabah atau beras di tingkat petani tidak anjlok.

"Kita bantu petani semaksimal mungkin bagi kepentingan petani padi agar harga gabah maupun beras di tingkat petani tidak anjlok." katanya.

Hal serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa pihaknya terus berupaya menjaga kepentingan petani sekaligus mendorong dan mendukung peningkatan produktivitas dan produksi pertanian melalui peningkatan kapasitas SDM pertanian.

Andi Burhan pada surat yang juga diteken Sekjen Forkom P4S, Dr Slamet Wuryadi, SP. MP mengingatkan tentang peran P4S sebagai lembaga pelatihan/permagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok. 

Pengelola P4S boleh dikatakan adalah petani pengusaha yang mau membagi ilmunya baik dalam bentuk pelatihan, permagangan atau kunjungan. 

"Keberadaan P4S hampir merata di seluruh Indonesia dengan komoditi pertanian yang berbeda, walaupun demikian umumnya pengelola P4S berprofesi sebagai petani padi," kata Andi Burhan.

Jakarta [B2B] - Indonesia's trade ministry has has capped retail prices for most types of rice, looking to 'maintain stability' in the cost of the commodity which lies at the heart of cuisine, and rice traders acknowledges caps rice prices is effective to regulate prices at the trader and consumer level, and will not depress farmgate prices after the government set the government's purchase price of grain and a 10% price flexibility.

The caps rice prices policy in the public interest  that must be managed properly from farmers to markets and consumers. Rice traders want the price stable, not too high or very low, because it still thinks about interests of consumers.

Rice prices also carry a heavy weighting in calculating the country's consumer price index