Lakukan Anjangsana, Mahasiswa Polbangtan Kementan Optimalkan Kemampuan Beternak
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Subang, Jabar [B2B] - Mahasiswa Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor melakukan anjangsana ke Kelompok Tani Ternak Bina Insani, Desa Cidogdog Wanasasi, Kel. Cipunagara, Kabupaten Subang.
Anjangsana ini dilaksanakan oleh mahasiswa PKL 2 Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan [PPKH] pada Jumat [16/12] dibawah bimbingan penyuluh Endang Kosasih Sunaria. Pada kesempatan ini dibahas mengenai cara pemeliharaan sapi untuk meningkatkan kesejahteraan peternak.
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang meminta generasi muda dapat mengambil peranan dalam pembangunan pertanian. Mentan optimistis kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
“Dan hal tersebut harus didukung oleh kapasitas SDM Pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing,” ujar SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” paparnya.
Endang menjelaskan untuk penggemukan di Kelompok Ternak Bina Insani dilakukan selama empat hingga hingga bulan. “Dengan penjualan 25 jutaan sapi jantan, dengan pakan yang diberikan jerami fermentasi garam, konsentrat dedak, onggok, molases, gaplek, dan garam”, tuturnya.
Ending Diharapkan peternakan yang ada di Kecamatan Cipunagara dapat berkembang lebih pesat dan bisa menjadi tolak ukur peternakan kelompok yang ada di Kota Subang
Berbagai metode penyuluhan dikenal oleh setiap petugas lapangan dalam upaya untuk mempercepat proses penyampaian informasi teknologi dan pemasaran hasil bidang peternakan. Salah satunya adalah metode anjangsana, dimana sistem penyuluhan ini petugas melakukan kunjungan secara individu pada usaha pertanian atau tempat usaha taninya.
Anjangsana merupakan kunjungan yang terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah/ tempat usaha petani tujuan menumbuhkan kepercayaan diri petani dan keluarganya dalam anjangsana agar dapat dilakukan secara terencana dalam mempersiapkan kebutuhan teknologi yang diperlukan petani.
Rohimat, selaku peternak dan ketua Kelompok Ternak Bina Insani mengatakan, beliau sudah dari lama menggeluti pemeliharaan ternak. “Awalnya dari domba dua ekor jadi 16 ekor dimana 12 ekor domba akhirnya kami belikan sapi betina, sisa empat ekor untuk dikembangkan lagi. Kebutuhan dari domba dan sapi untuk investasi tahunan”, ujarnya.
Hingga saat ini, Rohimat konsisten dalam melakukan penjualan sapi secara langsung ke konsumen, antara 20 - 30 ekor pejantan setiap tahunnya.
Subanng of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
