Dedi Nursyamsi Motivasi Penyuluh Lombok Utara Songsong KostraTani di NTB

Indonesia Lombok´s Agricultural Extension Connected through the KostraTani

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Dedi Nursyamsi Motivasi Penyuluh Lombok Utara Songsong KostraTani di NTB
MOTIVASI PENYULUH: Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi memotivasi petani dan penyuluh Lombok Utara pada kunjungan kerja di NTB [Foto: BPPSDMP]

Lombok Utara, NTB [B2B] - Sejarah dan fakta membuktikan kemajuan negara dimulai dari pertaniannya, bahkan banyak pengusaha besar kelas dunia bertumpu pada pertanian. Kisah sukses petani paling menonjol adalah Jimmy Carter, Presiden AS ke-39 [1977 - 1981] adalah petani kacang sekaligus pemilik jutaan hektar perkebunan kacang di negara bagian Georgia.

"Sejarah dan fakta menunjukkan bahwa negara maju bertumpu pada kemajuan pertaniannya. Jangan bermimpi jadi negara maju kalau pertanian datar-datar saja," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, Kamis [22/10] saat memotivasi para penyuluh Model BPP Konstratani Kecamatan Pemenang di UPTD/BPP-KPP Kecamatan Petang, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat [NTB].

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] mengetahui hal itu merujuk pengalamannya berkunjung ke Amerika Serikat [AS], Jepang, China, Korea Selatan, Australia dan sejumlah negara maju, sesuai kapasitasnya sebagai peneliti dan pejabat Kementan sebelum memimpin BPPSDMP.

"AS menguasai industri persenjataan, Jepang memimpin industri otomotif, teknologi smartphone dikuasai Korea Selatan, Australia menguasai peternakan dan China saat ini menguasai ekonomi dunia. Perdagangannya cukup baik, neraca perdagangannya surplus. Negara-negara maju tersebut memulainya dari sektor pertanian," kata Dedi Nursyamsi saat peluncuran BPP Pemenang selaku Balai Penyuluhan Pertanian pelaksana Komando Strategis Pembangunan Pertanian [BPP KostraTani].

Untuk mencapai target tersebut, dia berkomitmen akan terus memodernisasi pertanian Indonesia, seperti diinstruksikan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa jawaban untuk memajukan dan memodernisasi sistem pertanian Indonesia melalui peningkatan kapasitas petani dan penyuluh melalui BPP KostraTani.

"Kalau pertanian ingin maju, tidak ada jalan lain, petani dan penyuluh harus pintar. Kalau tidak pintar, produktifitas tidak akan tinggi. Kalau produktifitas tidak tercapai, tidak mungkin mencukupi kebutuhan pangan rakyat. Artinya, tujuan pertanian Indonesia tidak tercapai, maka SDM pertanian berperan penting meningkatkan produktifitas," katanya.

Dia mengingatkan pertanian identik dengan sawah, kebun dan ladang yang berada di desa-desa maka kecamatan menjadi sentra gerakan pembangunan pertanian. Penguatan pembangunan akan menyentuh dua hal, fisik dan non-fisik. Pembangunan fisik, menyentuh sarana dan prasarana termasuk penguatan teknologi informasi seperti komputer, modem dan jaringan internet. 

"Di saat yang sama, kita juga menggenjot pemberdayaan penyuluh. Kapasitasnya kita tingkatkan melalui berbagai macam pelatihan tematik pertanian. Pemberdayaan petani juga dilakukan melalui berbagai macam ilmu pengetahuan holistik di sektor pertanian," kata Dedi Nursyamsi. 

Kemudian kapasitas petani, katanya, kita beri pelatihan bagaimana cara bercocok tanam yang baik. Bagaimana  mengakses modal. Kami akan mempercepat proses pembangunan SDM pertanian melalui KostraTani.

Dedi memaparkan tujuan dari penguatan SDM ini adalah terjadinya peningkatan peoduktifitas hasil pertanian. 

Tujuan Kementan, katanya, memberdayakan penyuluh dan petani agar produktifitas meningkat. Kalau produktifitas tinggi, pasti penyuluhnya aktif. Begitu pula sebaliknya. Semua BPP akan kita perkuat, termasuk di Lombok Utara. Ada 5.733 BPP di seluruh Indonesia yang bisa diskusi, koordinasi bahkan curhat.

"Kostratani berada di kecamatan. Komandannya adalah camat, pelaksana hariannya adalah BPP di-support oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Kostratani melibatkan komponen bangsa di tingkat kecamatan. Kostratani pusat gerakan pembangunan pertanian indonesia," katanya.

Bupati Lombok Utara, H Sarifudin menyambut baik KostraTani, dilihatnya potensi besar apabila penyuluh dan petani diberdayakan, sehingga dia berkomitmen untuk mengawal program Kostratani. 

"Kami akan mengawal dan berkomitmen untuk program Kostrstani. Kami siap mendukung agar petani kita kembali jaya," tegas bupati. [Cha]

North Lombok of West Nusa Tenggara [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.