BBPP Kementan Buka Wawasan Petani tentang Pupuk Organik dan Hayati

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BBPP Kementan Buka Wawasan Petani tentang Pupuk Organik dan Hayati
BBPP BINUANG: Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono [ke-4 kiri] bersama petani dan penyuluh yang mengikuti Sekolah Lapang [SL] bertajuk ´Pembuatan Pupuk Hayati dan Pestisida Alami di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kembang Kuning, Kabupaten Tabalong, Kalsel selama tiga hari, 6 - 8 Maret 2023.

Tabalong, Kalsel [B2B] - Serupa tapi tak sama. Pupuk hayati kerapkali dianggap sebagai pupuk organik, padahal berbeda. Tampak sepele, namun akibatnya fatal apabila salah menggunakan. Pupuk hayati atau mikroba telah dikenal sebagai penambat N, pelarut P dan perombak bahan organik.

Selain memanfaatkan pupuk organik, Program Gerakan Tani Pro Organik disingkat Genta Organik, juga mengajak petani untuk memanfaatkan pupuk hayati. 

Kampanye dan sosialisasi Genta Organik digaungkan oleh Kementerian Pertanian RI ke seluruh Indonesia, tak terkecuali wilayah Kalimantan. BBPP Binuang selaku Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Kementan sosialisasi Genta Organik pada Sekolah Lapang [SL].

Kegiatan SL bertajuk ´Pembuatan Pupuk Hayati dan Pestisida Alami di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kembang Kuning, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel]. Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono hadir sebagai narasumber pada SL selama tiga hari, 6 - 8 Maret 2023.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] meluncurkan Program Genta Organik. Gerakan pertanian pro organik yang mendorong pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah sebagai solusi masalah pupuk mahal. 

"Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan Genta Organik diluncurkan sebagai solusi melambungnya harga pupuk, setelah terdampak kecamuk Perang Rusia dan Ukraina, sementara kedua negara adalah penyedia terbesar bahan baku pupuk anorganik [kimia].

"Genta Organik bertujuan menjaga ketahanan pangan nasional, namun bukan berarti ‘mengharamkan’ apalagi anti pupuk kimia, asalkan sesuai takaran yang dibutuhkan tanaman dan aman bagi tanah melalui pemupukan berimbang," kata Dedi Nursyamsi.

Kepala BBPP Binuang, Bambang Haryanto menyambut baik kegiatan SL di Tabalong agar para peserta dapat mendukung sosialisasi pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah kepada petani lain di wilayah masing-masing.

"Widyaiswara siap mendukung kegiatan SL, bimbingan teknis, pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani dan penyuluh di wilayah Kalimantan," katanya.

Widyaiswara Budiono mengajak peserta SL di Tabalong mengenal pupuk hayati dan pupuk organik, tapi kerapkali dianggap sama fungsi dan manfaatnya padahal berbeda. Kekeliruan ini sepertinya sepele, namun bisa berakibat fatal apabila salah menggunakan. 

"Pupuk hayati atau mikroba dikenal sebagai penambat N, pelarut P dan perombak bahan organik. Fungsi sebagai penyedia hara termasuk fasilitasi penyediaan hara secara tidak langsung dengan memacu pertumbuhan tanaman dan proteksi tanaman," katanya.

Budiono menambahkan pupuk hayati penting bagi kesehatan tanah, sebab mikroba yang dikandungnya bisa dianalogikan sebagai ‘koki atau juru masak’ di dalam tanah. Sebagai ‘koki’ maka mikroba menjalankan berbagai siklus hara di dalam tanah, sehingga tanaman dapat menyerap hara lebih efisien dan keberlangsungan tanah sebagai media tumbuh tanaman dapat lestari.

Kebutuhan utama nutrisi tanaman adalah nitrogen, fosfat, dan kalium yang mampu memacu pertumbuhan tanaman. Kini produk pupuk hayati ada yang berbentuk tunggal dan majemuk, terdiri atas dua atau lebih jenis mikroba, umumnya disebut sebagai konsorsia mikroba. 

"Pupuk hayati terbagi beberapa jenis berdasarkan fungsinya yakni penambat nitrogen, peluruh fosfat, peluruh bahan organik, dan pemacu pertumbuhan serta pengendalian penyakit," kata Budiono.

Selain memaparkan materi SL terkait Genta Organik, Widyaiswara Budiono mengajak dan membimbing pembuatan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah sehingga petani dapat mandiri untuk membuatnya. [budiono/jeka/agus/timhumasbbppbinuang]

Tabalong, Kalsel [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.