Kementan Sokong SDM Kelembagaan Petani berbasis Korporasi di Kabupaten Paser
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Paser, Kaltim [B2B] - Petani yang kuat adalah petani yang memiliki wawasan kelembagaan dalam membangun wadah penumbuhan usaha bersama melalui penumbuhan korporasi. Kementerian Pertanian RI mendorong pengembangan korporasi petani, yang merupakan kelembagaan ekonomi petani berbadan hukum, dalam bentuk koperasi atau badan hukum lainnya, yang sebagian besar modalnya dimiliki petani.
Korporasi petani sebagai suatu kesatuan badan usaha yang dibentuk dari, oleh dan untuk petani dalam upaya merestorasi jiwa gotong royong petani. Usaha korporasi petani juga merupakan basis untuk mendukung usaha tani.
Menteri Pertanian RI Syarul Yasin Limpo mengatakan korporasi petani sebagai wadah perusahaan yang dimiliki secara bersama-sama pada kelembagaan kelompok tani [Poktan], gabungan kelompok tani [Gapoktan] dan atau kelompok petani milenial untuk mengakualisasikan pengelolaan usahatani mereka secera korporasi dan terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.
"Petani kuat, petani yang tidak bekerja secara mandiri. Petani harus bersatu dalam sebuah wadah korporasi untuk membentengi usahataninya sebagai wadah kemitraan dan pemasaran," kata Mentan Syahrul.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi tentang pentingnya yang harus dilakukan saat ini adalah meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian.
“Tujuannya agar petani mampu mengorganisasikan diri dalam kelembagaan berbentuk korporasi sehingga lebih leluasa mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan petani," kata Dedi Nursyamsi.
Sejalan dengan upaya tersebut, unit pelaksana teknis dinas [UPTD] pertanian dari BPPSDMP Provinsi Kalimantan Timur menggandeng Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] dalam hal ini BBPP Binuang untuk menyelenggarakan Bimbingan Teknis [Bimtek] Pengembangan Kelembagaan Berbasis Korporasi.
Kegiatan Bimtek berlangsung pada 19 - 21 Juli lalu di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, yang diikuti 30 peserta. Mereka terdiri dari pengurus Poktan, Gapoktan dan Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] di Kecamatan Longkali.
Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati dalam kesempatan terpisah mengatakan perlunya penguatan kelompok petani.
“Kelembagaan petani sudah semestinya segera bergerak aktif agar menjadi kelembagaan petani yang kuat dan mandiri sehingga petani memiliki mental maju, mandiri dan modern seperti diharapkan oleh Kementan," katanya.
Hadir Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Paser, Widyaiswara BPPSDMP Kalimantan Timur, BRI Cabang Paser, praktisi pertanian setempat, sebagai realisasi dari kerjasama ketenagaan Kediklatan antara BPPSDMP Kaltim dengan BBPP Binuang, dalam hal ini Yusuf Rijayanto, Widyaiswara BBPP Binuang. [Agus]
Paser of East Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
