Raih Nilai Tambah Produk Pertanian, SMKPP Kementan Gelar Pelatihan Pengemasan

Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR in Vocational School

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Raih Nilai Tambah Produk Pertanian, SMKPP Kementan Gelar Pelatihan Pengemasan
SMK-PP NEGERI BANJARBARU: Kedelapan peserta mendapatkan aneka materi pengemasan produk plus dengan kegiatan praktik dengan menerapkan TeFa kepada tujuh tenaga latihan praktik dan seorang siswa APHP SMK-PP N Banjarbaru

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Dalam menjawab tantangan di era industri 4.0, Kementerian Pertanian RI menaruh harapan besar pada generasi milenial. Tantangan atas pembangunan pertanian di Indonesia tak lepas dari pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam sektor pertanian itu sendiri.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meminta agar generasi muda dapat mengambil peranan dalam pembangunan pertanian. Dia optimistis, kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa melalui SMK-PP, politeknik atau pendidikan vokasi, Kementan akan terus berupaya menghasilkan SDM yang profesional, berjiwa wirausaha, dan memiliki daya saing tinggi.

"Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh dunia usaha atau dunia industri atau DuDi, maka Kementan menerapkan Teaching Factory/Teaching Farm disingkat TeFa," kata Dedi.

Menurutnya, TeFa melakukan pendekatan dengan model pembelajaran dalam suasana sesungguhnya [tempat kerja] dan bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan kewirausahaan peserta didik atau lulusan sesuai dengan kebutuhkan DuDi.

SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai institusi pendidikan vokasi di bawah naungan Kementan terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas lulusannya, di antaranya dengan meningkatkan kualitas TeFa, karena peserta didik dapat meningkatkan kompetensinya sebagai wirausaha dan siap terjun di dunia industri.

Kepala SMK-PP N Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan guna mendukung Tefa, manajemen sekolah menggelar Pelatihan Pengemasan Produk selama lima hari, sejak  Senin [24/1] di kampus dan lahan praktik H Idak.

"Pelatihan sesuai arahan Kementan, agar produk-produk pertanian memiliki daya jual yang tinggi dengan pemanfaatan kemasan pada produk, terutama dalam pengembangan produk-produk olahan di Tefa SMK-PP N Banjarbaru.

Budi Santoso mengutip Mentan Syahrul bahwa “petani harus jeli melihat peluang besar untuk pengembangan produk olahan hasil pertanian sehingga mendukung perekonomian negara. Selain itu, semua usaha dari berbagai komoditas sekala besar, menengah dan mikro agar siap menghasilkan produksi berdaya saing."

Menurutnya, pelatihan diikuti delapan peserta yang merupakan tenaga lahan praktik serta seorang siswa dari APHP SMK-PP N Banjarbaru. Narasumber pelatihan adalah Abdi, pengusaha biofarmaka di Kalsel dari PT Sarigading Pusaka Kalimantan.

Kedelapan peserta, menurutnya, mendapatkan materi pengemasan produk, hubungan teknik pengemasan dengan penjualan, bahan kemasan yang aman, alat pencucian, alat kemasan kedap udara, alat penyimpan dengan pendingin, praktik label dan disain kemasan.

“Kita sebagai salah satu UPT Kementan mendapatkan dua tugas utama, yaitu mencetak job seeker dan job creator yang menuntut pembinaan intensif dan maksimal," kata Budi Santoso.

Pelatihan bertujuan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, sehingga produk olahan Tefa menjadi menarik dan tahan lama, serta dapat meneruskan pengetahuan dan wawasannya kepada siswa.

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.