Tuan Rumah 28th AWGATE, Indonesia Pastikan Capai Ketahanan Pangan Regional
Indonesian Govt Ensures Achieving Regional Food Security
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama lebih dari 2 tahun terakhir ini, tidak hanya berdampak terhadap sektor ekonomi, tetapi juga pertanian. Untuk itu, Indonesia melalui Kementerian Pertanian turut menjamin ketahanan pangan dan gizi, sekaligus keamanan pangan di Asia Tenggara.
Dalam pertemuan para Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN [AMAF] ke-43 beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak semua pihak untuk terus bekerjasama dalam upaya pemulihan dampak pandemi Covid-19.
"Pemanfaatan hubungan dengan mitra kerjasama maupun mitra dialog lainnya perlu terus ditingkatkan guna mendukung pencapaian komitmen, memastikan keamanan pangan di wilayah ASEAN,“ tambahnya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi, juga menyatakan hal serupa dibeberapa kesempatan.
"Ketahanan pangan sudah menjadi isu global. Oleh karena itu, masalah ini penting menjadi pembahasan di forum regional," katanya.
Dalam rangka menindaklanjuti Sidang AMAF, telah diselenggarakan Pertemuan ASEAN Working Group on Agricultural Training and Extension [AWGATE] ke-28 yang diselenggarakan secara hybrid, yang dihadiri oleh perwakilan Sekretariat ASEAN dan sembilan negara anggota ASEAN [ASEAN Member [AMS), yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Delegasi Indonesia sendiri terdiri dari 13 orang yang berasal dari Sekretariat Badan PPSDMP, Pusat Penyuluhan Pertanian, Pusat Pendidikan Pertanian, Pusat Pelatihan Pertanian, PPMKP Ciawi, Polbangtan Bogor, BBPKH Cinagara, BBPP Lembang, Biro Kerjasama Luar Negeri, dan Badan Pangan Nasional. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala PPMKP Ciawi.
Pada pertemuan tersebut masing-masing negara melaporkan tentang pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan yang diikuti oleh peserta yang terdiri dari Penyuluh, Petani, Peneliti, Pengusaha muda pertanian dan akademisi dari negara-negara ASEAN sebagai tindak lanjut dari Strategic Plan of action [SPA] AWGATE [2021-2025].
Leli Nuryati selaku Chairperson pada Sidang AWGATE ke-28, mewakili Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah, menyatakan usaha-usaha yang dilakukan untuk mempercepat transformasi pangan dan pertanian tidak dapat dilakukan hanya dengan fokus kepada aspek peningkatan produksi.
"Tetapi lebih ke arah sistem pangan dan pertanian yang lebih holistik dan terintegrasi,” katanya. Ditambahkannya, peningkatan keterlibatan generasi muda dan kaum perempuan dalam pertanian adalah sebuah keharusan.
Disamping itu, dalam kesempatan ini juga disediakan forum sharing information and experience dari seluruh AMS guna melaporkan kegiatan-kegiatan dan inovasi dan metodologi dibidang penyuluhan dan pelatihan pertanian.
"Dapat disimpulkan bahwa seluruh AMS telah melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan dan penyuluhan mengenai smart farming, pertanian digital, peningkatan peran pemuda dan kewirausahaan dalam bidang pertanian untuk mengatasi permasalahan mengenai regenerasi pertanian," kata Leli.
Pertemuan menghasilkan kesepakatan kerjasama dan strategi pencapaian keamanan pangan di kawasan ASEAN melalui kegiatan pelatihan dan penyuluhan. [RI].
Jakarta [B2B] - The Indonesian government seeks to ensure the availability and stability of food prices. Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo also warned traders not to raise prices because of the increasing food needs of the people.
