Kementan Sokong BBPP Sosialisasi Pelatihan Sejuta Petani & Penyuluh 2022

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Government Program

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Sokong BBPP Sosialisasi Pelatihan Sejuta Petani & Penyuluh 2022
BBPP BINUANG: Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati siap mengawal petani dan penyuluh se-Kalimantan mengikuti pelatihan yang akan dibuka Mentan Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi

Tapin, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI menyokong langkah Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] mensosialisasi Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022 ke seluruh Indonesia, seperti dilakukan oleh BBPP Binuang, selaku Unit Pelaksana Teknis [UPT] dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] di wilayah Kalimantan melalui kegiatan Widyaiswara Sapa Kostratani [WisaTani] volume 90 hingga 95.

Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022 dijadwalkan dibuka oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Rabu [23/2] akan berlangsung selama tiga pekan, hingga 17 Maret, yang dihadiri secara hibrid 1,5 juta petani dan insan pertanian plus 68.483 penyuluh dari seluruh Indonesia. Sementara BBPP Binuang menargetkan sekitar 82 ribu insan pertanian dari seluruh Kalimantan didampingi 6.409 penyuluh.

Mentan Syahrul menegaskan bahwa Kementan menyadari bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang sangat besar terhadap pertanian, untuk mengantisipasi hal itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] siap menggelar lagi Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh, yang berlangsung sukses tahun lalu.

"Perubahan iklim berdampak besar pada pertanian dan dampak perubahan iklim merupakan tantangan yang sangat besar di sektor pertanian. Salah satu solusi yang bisa diambil, dengan menggunakan teknologi pengelolaan iklim dan sumber daya air untuk adaptasi perubahan iklim,” katanya. 

Menurut Mentan Syahrul, pelatihan dapat menjadi sarana transfer ilmu dan pelatihan, juga memberikan kepercayaan diri untuk melaksanakan implementasi penerapan teknologi pertanian. 

Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, menyebut Indonesia saat ini didera perubahan iklim yang sangat ekstrim dan pandemi Covid-19 belum usai. Hal ini berdampak pada sendi-sendi kehidupan kita yang benar-benar terpuruk.

"Pelatihan pertanian harus terus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh dan petani. Pelatihan merupakan simbol dari Kementan, yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian," katanya.

Pada dasarnya peningkatan produktivitas, kata Dedi, bukan hanya karena teknologi terbaru dan benih bagus saja, juga peningkatan kapasitas dan keterampilan insan pertaniannya yaitu penyuluh dan petani.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati mengatakan strategi dalam rangka penderasan informasi pelaksanaan kegiatan pelatihan, ditempuh melalui WisaTani.

"WisaTani edisi spesial, volume 90, bertujuan memberikan informasi terkait hajatan besar yang dilaksanakan secara nasional, untuk edukasi mitigasi menghadapi dampak perubahan iklim yang dikemas melalui Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022," katanya.

Menurut Yulia, pelatihan secara online oleh BBPP Binuang akan dikolaborasikan dengan kegiatan WisaTani volume 91 hingga 95, yang selama ini berlangsung rutin setiap minggu, dengan materi yang berbeda setiap volumenya. 

Widyaiswara BBPP Binuang, Soleh Wahyudi mengatakan tujuan besar pelatihan adalah meringankan dampak perubahan iklim pada sektor pertanian, yang harus dilakukan agar Indonesia dapat mewujudkan target sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045.

"Tujuannya, edukasi secara masif, jadi yang wajib ikut adalah insan pertanian maupun di luar pertanian peduli terhadap masa depan pertanian Indonesia," katanya. [Irfan/Agus/Soleh]

Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country or the BBPP so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.