KostraTani jadi Tol Petani di Era 4.0 Menangkan Pasar Bebas

Indonesian e-Commerce will Support Food Supply Chain

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


KostraTani jadi Tol Petani di Era 4.0 Menangkan Pasar Bebas
BPP KOSTRATANI: Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan Lapak Kostratani Online menjadi harapan baru petani mendapatkan manfaat ekonomi lebih baik dari pertanian [Foto: BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Kanal digital bernama Lapak Kostratani Online dirilis Kementerian Pertanian RI bersama marketplace Bukalapak, mendukung Komando Strategis Pembangunan Pertanian [Kostratani] menjadi tol bagi petani memasuki pertanian berbasis 4.0. Mayoritas balai penyuluhan pertanian [BPP] selaku KostraTani di tingkat kecamatan siap menerapkan digitalisasi pertanian.

“Lapak Kostratani Online menjadi harapan baru petani mendapatkan manfaat ekonomi lebih baik dari pertanian. Kostratani juga didukung sarana dan prasarana digital untuk menjawab kebutuhan petani," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo usai penandatanganan kerjasama Kementan dengan Bukalapak di Jakarta, Kamis [24/9] pada peringatan Hari Tani Nasional.

Menurut Mentan, Lapak Kostratani Online merupakan suplemen positif. Mayoritas daerah sudah menerapkan sistem pertanian berbasis Kostratani. Infrastruktur yang membantu petani melewati persaingan industri 4.0. Posisinya sangat strategis untuk meningkatkan produksi produksi pertanian secara menyeluruh. 

"Sistemnya siap diterapkan. Pertanian Indonesia akan maju dan petani sejahtera,” katanya.

Saat ini diketahui, sebagai basis pertanian era revolusi industri 4.0, Kostratani sudah diterapkan pada 96% BPP di seluruh Indonesia. Hingga pekan ketiga September 2020, Kostratani telah diterapkan pada lebih 5.400 BPP. Koneksi dengan pusat digital pertanian, Agriculture War Room [AWR] di Jakarta, kantor pusat Kementan. Tinggal 4% BPP belum melaksanakan fungsi Kostratani. 

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian menegaskan optimalisasi perdagangan secara online menjadi sub dari Kostratani, untuk mendukung produktivitas pertanian hulu ke hilir.

“Selain kualitas SDM-nya, Kostratani juga menyiapkan sistemnya. Kini sistem itu semakin kuat dengan bergabungnya Bukalapak," katanya.

Menurutnya, hanya tinggal 4% fungsi digital Kostratani dalam proses terhubung ke AWR, Papua dan Bangka Belitung [Babel] lantaran beberapa BPP di sana belum terkoneksi internet akibat belum didukung sinyal seluler. Total jumlah KostraTani saat ini mencapai 5.733 BPP.

“Sistem digitalisasi pertanian pada prinsipnya sudah siap. Memang masih ada daerah belum beralih menjadi KostraTani. Kami sudah berkirim surat ke Kemenkominfo [Kementerian Komunikasi dan Informatika] agar sinyal internet dihadirkan di sana," kata Dedi Nursyamsi.

Konsep pertanian maju, mandiri, dan modern saat ini lebih riil dengan bergabungnya Bukalapak. Pertanian, subsektor ekonomi yang resisten sepanjang pandemi Covid-19. Perekonomian nasional saat ini kontraksi minus 5,3%, namun pertanian tumbuh 2,19% [year on year/YOY] pada 2020. Rata-rata Nilai Tukar Petani [NTP] pada Agustus 2020 meningkat 0,56%, Nilai Tukar Usaha Petani [NTUP] pada 100,84 atau tumbuh 0,31%. 

“Dengan Kostratani dan sistem online yang dibangunnya,  petani akan optimal menikmati value ekonomi pertanian dari hulu hingga hilir. Inilah yang namanya implementasi keberpihakan pada petani. Artinya, petani disejahterakan karena mereka sudah berkeringat menyiapkan beragam jenis produk pertaniannya,” kata Dedi.

Guna mendukung optimalisasi fungsi Lapak Kostratani Online, formulasi khusus sudah disiapkan Kementan melalui BPPSDMP. Ada tiga syarat harus dipenuhi petani untuk jualan online pada Lapak Kostratani Online yakni Produk, Kemasan, dan Izin Edar Badan Pengawas Obat dan Makanan]. 

"Penyempurnaan aspek administrasi dan kerjasama dengan BPOM sedang dirintis Kementan," kata Kabadan.

BPPSDMP membuat klasifikasi calon member Lapak Kostratani Online dalam tiga peringkat [grade]. Pertama, calon member yang siap artinya telah memenuhi tiga elemen tersebut. Kedua, calon member dengan ´status dalam proses´ artinya sudah memiliki produk dan kemasan tapi terkendala Izin Edar BPOM. Ketiga, calon member yang baru memiliki produk tapi belum disertai kemasan dan Izin Edar BPOM.

“Untuk petani yang sudah siap, bisa langsung action melalui Lapak Kostratani Online. Jumlahnya sudah banyak. Selama ini mereka juga aktif berjualan online," kata Dedi Nursyamsi.

Namun, bagi calon member, katanya, semua kendala harus diatasi dan dicari solusinya. "Kami terus jajaki kerjasama dengan BPOM. Satu sisi para petani dan pengusaha ini didorong melengkapi syarat administrasi.” [Cha]

Jakarta [B2B] - Indonesian e-commerce, Bukalapak will support Indonesian Agriculture Ministry distribute food from the farmers to consumers to anticipate middleman, who often set margins that make farmers lose money and burdening consumers, while the length of supply chains vulnerable to price fluctuations.