Mahasiswa Polbangtan Kementan Didapuk jadi Duta Baca Kota Bogor
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Bogor, Jabar [B2B] - Duta Baca merupakan program Pemerintah Kota Bogor yang menampilkan sosok inspiratif di kalangan milenial muda untuk menjadi motivator dalam meningkatkan kegemaran membaca dan mengkampanyekan budaya gemar membaca pada seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai media baik media cetak, elektronik maupun media sosial.
Mahasiswa Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan Bogor] bernama Muhammad Mulya Bagas, berhasil terpilih menjadi Duta Baca Kota Bogor 2023.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern. Melalui membaca, pertanian Indonesia akan semakin lebih maju, mandiri, dan modern.
"Bicara modern, bicara literasi. Bicara literasi, bicara kapasitas. Bicara kapasitas, bicara kekuatan," urainya.
Seirama dengan Mentan, Kepala BPPSDMP Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa milenial dan generasi Z merupakan kunci dari pembangunan pertanian.
"Pembangunan pertanian harus bisa menghadirkan gagasan yang mengikuti perkembangan zaman, tidak ada cara lain. Pengetahuan diperoleh dengan cara membaca baik dari buku, literasi, artikel, jurnal penelitian, maupun perkembangan IPTEK yang banyak tersebar di media elektronik lainnya," pungkas Dedi.
Pemilihan Duta Baca digelar oleh Dinas Arsip dan Keperpustakaan Kota Bogor beberapa waktu lalu bertempat di Gedung Perpustakaan Kota Bogor.
Dalam mengikuti ajang tersebut, Muhammad Mulya Bagas mahasiswa Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) yang akrab dipanggil Bagas ini mengatakan banyak nilai yang didapat.
"Diantaranya seperti meningkatkan life skill, menambah relasi pertemanan yang positif dan membangun kepercayaan bahwa remaja memiliki kemampuan yang bisa dimanfaatkan oleh orang banyak," ujarnya.
Pemilihan tersebut dilakukan setelah menjaring puluhan mahasiswa terbaik di kota Bogor. Kegiatan dihadiri langsung oleh Ketua Paguyuban Duta Baca Jawa Barat, Imam Muhammad Agung Fauzyini yang sekaligus menjadi juri.
Pemilihan Duta Baca ini dilaksanakan dalam rangka mendukung promosi budaya literasi dan kegemaran membaca di kota Bogor. Dalam proses seleksi terdapat beberapa rangkaian yang harus dilalui, yaitu tahap pertama berupa administrasi berkas pendaftaran serta essay selanjutnya tahap kedua adalah seleksi wawancara dan di tahap akhir adalah grand final.
Adapun alasan Bagas mengikuti pemilihan duta baca ini karena ia merasa miris melihat tingkat literasi di kota Bogor masih rendah. Menurutnya, ada beberapa penyebab rendahnya literasi di kota Bogor diantaranya: belum kuatnya pendidikan literasi diinstitusi Pendidikan, lingkungan yang tidak mendukung peningkatan literasi, sikap malas untuk mengembangkan gagasan, kurangnya motivasi dalam membaca.
"Dengan adanya Duta Baca, saya berharap dapat menjadi wadah untuk mengembangkan minat baca dan literasi dan sebagai role model untuk masyarakat khususnya di Kota Bogor agar lebih cinta terhadap kegiatan literasi sehingga budaya Literasi ini dapat menjadi kebiasaan yang aktif," papar Bagas.
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
