Presiden Joko Widodo Panen Raya Jagung di Dompu, NTB
Indonesian President Conduct Corn Harvest in West Nusa Tenggara
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Dompu, NTB (B2B) - Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Iriana dan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya jagung di Desa Kampasimeci, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu siang (11/4).
Kegiatan panen raya jagung dilakukan Presiden setelah menghadiri acara puncak kegiatan ´Tambora Menyapa Dunia´ dan peresmian Taman Nasional Gunung Tambora. Tampak mendampingi Gubernur NTB, M Zainul Majdi dan nyonya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPD Farouk Ahmad, dan Wakil Bupati Dompu, Muhammad Amin.
Para petani jagung dan warga setempat berkumpul sejak pagi hingga siang di bawah terik matahari di ladang jagung untuk menyambut kedatangan Presiden RI dan rombongan.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di lokasi panen raya jagung pada pukul 12:30. Namun Presiden tidak langsung menuju ladang jagung melainkan menyalami dan berdialog dengan warga, hal serupa dilakukan Ibu Iriana sebelum menuju ke ladang jagung.
Setelah memetik jagung, Presiden kemudian membersihkan sampah di sekitar lokasi panen jagung diikuti Mentan Andi Amran Sulaiman dan Gubernur NTB. Dilanjutkan dialog di bawah tenda yang sederhana hanya beralas terpal plastik. Suasana sempat gaduh karena sebagian petani dan warga berebut memotret Presiden Jokowi dan Ibu Iriana.
"Bapak dan ibu saya minta duduk, nanti foto-fotoan. Saya dengar harga jagung turun maka saya ke sini karena saya dengar begitu," permintaan Jokowi mereka turuti yang kemudian duduk dengan tertib untuk berdialog dengan Presiden RI.
"Dibeli berapa sama PT?" tanya Jokowi. Para petani menjawab serentak kalau jagung basah dihargai Rp1.700 per kg dan Rp2.400 per kg untuk jagung kering.
Mendengar jawaban itu, Presiden Jokowi bertanya kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Bulog mengenai kemampuannya membeli jagung hasil panen petani.
Setelah bertanya ke sejumlah pihak, termasuk Menteri BUMN Rini Soemarno dan Wakil Bupati Dompu, Presiden Jokowi kemudian memutuskan “Ini keputusan di lapangan. Jadi, harga jagung basah diputuskan Rp2.050 per kg dan jagung kering Rp2.700," kata Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan dan teriakan gembira dari para petani jagung.
Dompu, Indonesia (B2B) - Indonesian President Joko Widodo with First Lady Iriana and Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman have doing corn harvest in Kampasimeci village, Manggalewa sub-district, Dompu district of West Nusa Tenggara (NTB) province on Saturday afternoon (11/4).
Corn harvest activities carried out by President Widodo after attend the commemoration eruption of Mount Tambora in 1815 and inauguration of Mount Tambora National Park. Also attended NTB Governor Zainul Majdi M and his wife, Deputy Indonesian Speaker Vice Fahri Hamzah, Deputy Chairman of the Council Farouk Ahmad, Deputy Dompu Regent Muhammad Amin.
The corn farmers and local residents gathered from morning until noon in the scorching sun to greet President Widodo and entourage.
The President arrived at 12:30 local time. However Widodo indirectly to the cornfield but shook hands and talked to his people, the same thing is done by Mrs Widodo before heading to the cornfield.
After the corn harvest, President then clean up the rubbish followed by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman and the Governor of NTB. Continued dialogue and got rowdy, because most farmers choose to stand and not sit down because he wanted to take pictures of President.
"I ask you all sit down, take pictures later. I heard that the price of corn down then I came here because I heard that," said Jokowi and they obeyed orders of President.
"What is the price of corn now?" Jokowi asked. The farmer replied in unison that the price per kg of wet corn 1.700 rupiah, and 2,400 rupiah per kg for dry corn.
Hear that answer, Widodo asked the agriculture minister, and logistics agency of the ideal corn prices currently.
After asking a number of parties, including the SOEs Minister and Deputy Dompu Regent, President Widodo then decide "per kg of wet corn 2.050 rupiah, and 2,700 rupiah per kg for dry corn."
