BPPSDMP Kementan Bangun Sistem Tingkatkan Produktivitas Pegawai

Indonesian Govt Anticipate COVID-19 by Weaker Work Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BPPSDMP Kementan Bangun Sistem Tingkatkan Produktivitas Pegawai
PROJECT LEADER: Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah yang juga menjadi project leader, mengatakan produktivitas pegawai tidak boleh berkurang meski ada kebijakan WFH dan WFO [Foto: Humas BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) merancang sistem internalisasi kinerja pegawai terintegrasi untuk mendukung kinerja organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Selain itu, kinerja pegawai juga bisa terpantau secara sistem setelah penerapan kerja dari rumah [work from home/WFH] dan kerja di kantor [work from office/WFO] tidak boleh menghalangi produktifitas lantaran pandemi Covid-19.

"Kebijakan yang membuat sebagian pegawai WFH dan WFO tidak boleh menghalangi produktifitas," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di Jakarta melalui keterangan tertulis, Jumat [17/7]. 

Menurutnya, rancangan proyek perubahan ini dilakukan berdasarkan amanah Perpres No 39/2019 tentang Satu Data Indonesia, dan Permentan No 115/2014 tentang Pedoman Pengelolaan Satu Data Pembangunan Pertanian yang dalam proses revisi. 

“Kita membutuhkan kinerja organisasi yang agile melalui peningkatan kualitas kinerja SDM. Kondisi yang ada saat ini, kinerja pegawai belum terpantau secara efektif melalui sistem yang terintegrasi, sehingga mengakibatkan kinerja organisasi belum terpantau secara optimal,” kata Dedi.

Dengan sistem internalisasi kinerja pegawai terintegrasi, kinerja pegawai akan terpantau secara efektif melalui sistem yang terintegrasi, sehingga mendorong terwujudnya  budaya kerja organisasi adaptif dan agile.

Dia menambahkan, perubahan kinerja pegawai yang menunjang kinerja organisasi, dapat diukur dari bentuk capaian Indikator Kinerja Utama [IKU] BPPSDMP. Oleh karena itu, redesain sistem aplikasi yang kita bangun diharapkan bisa memperbaiki cara kerja pegawai agar dapat menggerakkan struktur organisasi secara dinamis. Harapannya, bisa menghasilkan kinerja atau task yang produktif.

Dedi menambahkan, terbangunnya sistem pemantauan kinerja pegawai dimaksudkan untuk mendukung fungsi pelayanan perencanaan, penganggaran dan akuntabilitas kinerja BPPSDMP. 

Output yang diharapkan adalah menghadirkan sistem aplikasi pemantauan yang menyediakan data kinerja pegawai yang  efektif, efisien, akurat, akuntabel dan terintegrasi dalam organisasi yang agile, kemudian hadir kebijakan tentang  sistem pemantauan kinerja pegawai,” jelasnya.

Sedangkan outcome dari rancangan ini adalah tersedianya sistem aplikasi pemantauan kinerja pegawai yang  efektif, efisien, akurat, akuntabel dan terintegrasi. Juga tata kelola penyelenggaraan organisasi yang agile.

Sementara Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah yang juga menjadi project leader, mengatakan produktivitas pegawai tidak boleh berkurang meski ada kebijakan WFH dan WFO.

“Walaupun saat ini ada kebijakan yang membuat sebagian pegawai WFO atau WFH, tapi tidak boleh ada kendala untuk bekerja. Kita harus merancang sebuah sistem dimana hal tersebut tidak menjadi masalah dan dalam jarak 500 m sudah bisa absen,” katanya.

Siti Munifah menambahkan, kinerja organisasi yang hebat bisa diciptakan melalui peningkatan kualitas kinerja SDM.

“Kita harus bangun task management system. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kinerja SDM. Kinerja pegawai ini tetap bisa terpantau melalui sistem yang dibangun. Jika kualitas SDM meningkat, maka secara otomatis kinerja organisasi akan ikut terangkat." [Ez]

Jakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to senior official of the ministry.