Capai Swasembada, Kementan Ajak Insan Pertanian jadi Petarung

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Capai Swasembada, Kementan Ajak Insan Pertanian jadi Petarung
BPPSDMP KEMENTAN: Mentan Amran Sulaiman [kanan] bersama penyuluh Bone pada ‘Pembinaan Penyuluh dan Petani Sulsel di Bone yang dihadiri Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.

Bone, Sulsel [B2B] - Memanfaatkan musim penghujan di awal 2024, Kementerian Pertanian RI menyerukan percepatan tanam di berbagai daerah. Kali ini, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mendorong para petani di Provinsi Sulawesi Selatan [Sulsel] khususnya Kabupaten Bone untuk segera mempercepat masa tanam.

"Saya sangat bersemangat dan berbahagia untuk hadir di Kabupaten Bone ini, bertemu dengan para penyuluh, petani, petani millenial, distributor dan agen pupuk, petani milenial, Babinsa dan Babinkamtibmas yang menjadi pahlawan dan garda terdepan swasembada pangan,” kata Mentan Amran saat membuka ‘Pembinaan Penyuluh dan Petani Provinsi Sulawesi Selatan wilayah Kabupaten Bone, Soppeng, dan Sinjai’ di Lapangan Mappesangka, Kecamatan Ponre Kabupaten Bone, Senin [15/1].

Mentan mran menyampaikan harapannya agar Indonesia bisa kembali mencapai swasembada pangan, terutama padi dan jagung dalam beberapa waktu kedepan. 

"Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa sektor pertanian berkembang secara berkelanjutan, memberikan hasil yang memuaskan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani kita," katanya.

Untuk dapat meningkatkan produksi padi dan jagung, Kementan siap menjalankan sejumlah langkah konkrit. Pertama, kita akan fokus pada peningkatan akses petani terhadap teknologi pertanian modern. 

"Dengan memperkenalkan inovasi-inovasi terbaru sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses pertanian dan mendukung petani untuk menghadapi tantangan yang mungkin timbul,” kata Amran.

Kedua, pihaknya akan memastikan infrastruktur pertanian tersedia dengan baik, termasuk irigasi, jaringan jalan yang mendukung distribusi hasil pertanian, serta ketersediaan benih, bibit dan pupuk. 

“Presiden Jokowi sudah menyetujui penambahan anggaran Rp14 Triliun dan beliau meminta saya untuk memastikan pupuk itu sampai ke tangan petani,” terangnya. 

Langkah konkrit lainnya adalah mendukung peran dan fungsi penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi terkini dan teknologi pertanian kepada petani sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Bone, Soppeng dan Sinjai.

Mentan Amran pun mengajak semua pihak, termasuk Babinsa dan Babinkamtipmas, untuk terlibat aktif dalam mendukung keberhasilan program ini. Peran serta dari tingkat pemerintah hingga tingkat desa sangat diperlukan agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang nyata.

"Memang saat ini kondisi dunia sedang menghadapi krisis pangan, sudah ada beberapa negara yang kelaparan dan beberapa negara menyetop ekspor karena perubahan cuaca, untuk itu mau tidak mau kita harus swasembada dan berdiri di kaki sendiri. Jadilah jiwa-jiwa petarung," tegas Amran.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [PPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan sekitar 22.000 insan pertanian yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani baik petani millenial, distributor dan agen pupuk, Babinsa dan Babinkamtibmas hingga aparatur desa hadir di Bone sebagai wujud dukungan nyata terhadap pembangunan pertanian.

"Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa," katanya.

Di hari yang sama, BPPSDMP juga melaksanakan Bimtek petani dan penyuluh pertanian serta Babinsa. Bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung khususnya di wilayah Sulsel sebagai salah satu penyangga kebutuhan pangan nasional", pungkas Dedi. [ekosaputra/timhumas bppsdmpkementan]

Bone of South Sulawesi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.