Smart Farming, Kementan Fasilitasi Kunjungan Lapang Petani Kalbar
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Good Governance
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tanah Laut, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI memfasilitasi 30 peserta Pelatihan Smart Farming bagi Petani Milenial Angkatan III Program READSI 2022 melakukan Kunjungan Lapang di Balai Pembibitan Ternak Unggul [BPTU] Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut dan Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMKPPN] Banjarbaru, Kalimantan Selatan [Kalsel], hari ini [2/4].
Ke-30 petani tersebut berasal dari Kabupaten Sambas dan Sanggau di Provinsi Kalimantan Barat [Kalbar] yang mengikuti Pelatihan Smart Farming berupa sistem pertanian cerdas berbasis teknologi informasi [TI] di Tanah Laut, Kalsel.
Kegiatan pelatihan diinisiasi Kementerian Pertanian RI didukung oleh Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative [READSI].
Upaya tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang memotivasi petani milenial menerapkan smart farming pada era industri 4.0 sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim, agar petani tetap dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.
"Untuk bersaing di era 4.0 ada lima hal yang harus di pegang oleh pemuda tani milenial, yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata. Jika semua itu berada di genggaman kalian, maka impianmu pasti akan terwujud," kata Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan smart farming merupakan metode pertanian yang meningkatkan efisiensi dengan memadukan bio science dan bio technology.
"Saya berharap, peserta betul betul serius dan bekerja keras di bidang pertanian," harap Dedi Nursyamsi.
Seruan serupa dikemukakan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP [Puslatan] Leli Nuryati saat membuka pelatihan bahwa petani milenial tidak cukup hanya mengikuti pelatihan di kelas, melainkan harus terjun langsung untuk praktek di lapangan.
"Pertanian modern harus diterapkan dari hulu hingga hilir, maka diperlukan peran petani milenial untuk mewujudkan pertanian modern," kata Leli Nuryati saat membuka kegiatan pelatihan tersebut.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang [BBPP] Yulia Asni Kurniawati mengatakan pelatihan smart farming bagi petani milenial penting sebagai salah satu upaya mencetak pelaku utama dan pelaku usaha yang unggul, adaptif, menguasai, serta menerapkan teknologi dalam usahatani.
"Pertanian modern dengan teknologi smart farming merupakan sistem yang memiliki keterkaitan erat antara subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan," kata Kabalai Yulia AK saat melaporkan kegiatan penyelenggaraan pelatihan.
"Smart farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas," katanya.
Sebagaimana diketahui, teknologi smart farming antara lain smart green house, fertigasi berbasis internet of things [IoT], unmanned aerial vehicle [UAV], the normalized difference vegetation index [NDVI] dan image processing. [Soleh/Irfan/Agus]
Tanah Laut of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country or the BBPP so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
