Tegal (B2B) - Pemerintah berupaya terus memperbaiki kualitas produk hortikultura Indonesia, khususnya peningkatan nilai tambah dan penanganan pascapanen agar bisa bersaing dipasar global.

“Kita memiliki produk hortikultura yang berlimpah di kawasan dataran tinggi dan berpotensi untuk diekspor. Saat ini yang terpenting adalah peningkatan nilai tambah dan penanganan pascapanen agar produk yang dihasilkan diminati pasar nasional dan internasional,” kata Menteri Pertanian Suswono ketika mengunjungi panen produk hortikultura di Desa Batumirah, Bumijawa, Tegal, Jawa Tengah pada Selasa (19/2).

Mentan mengaku optimistis bahwa tahun ini Indonesia mampu meningkatkan ekspor sayur ke Singapura hingga 3% sampai 4%, karena masih banyak potensi dataran tinggi yang dimiliki Indonesia.

“Asalkan diolah dengan baik, mulai dari proses awal penanaman hingga pasca panen, maka target ekspor dapat tercapai,” ungkap Mentan kepada wartawan yang menyertainya perjalanan dinasnya ke daerah berhawa dingin tersebut.

Sebagaimana diketahui, produk hortikultura Indonesia saat ini memenuhi kebutuhan impor sayur-mayur di Singapura sekitar 4% dari total kebutuhan negara kota tersebut. Berdasarkan data, pada 2011 ekspor sayur-mayur Indonesia mencapai 21.105 ton dari 487.336 ton total impor sayur-mayur Singapura.