Penyuluh Indramayu Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Penyuluh Indramayu Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian
KOORDINATOR PENYULUH: Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyampaikan pentingnya penyuluh untuk beradaptasi dengan teknologi saat ini. [Foto: BPPSDMP]

Indramayu, Jabar [B2B] - Koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Tarminah menangis haru di depan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, lantaran ia mengaku belum bekerja maksimal meningkatkan produktivitas.

"Meski banyak kekurangan, kami belum baik, belum bisa kerja dengan benar, tapi kami terus termotivasi. Kami terus berupaya melaksanakan tugas dengan baik untuk terus meningkatkan produktivitas. Kinerja kami itu salah satu tolok ukurnya adalah produktivitas. Mudah-mudahan kami bisa membantu petani di daerah meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan mereka," kata Tarminah, Jumat [11/6/2021].

Kementerian Pertanian RI [Kementan] menegaskan jika penyuluh merupakan kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia. Maka, dibutuhkan perubahan pola pikir dari cara lama ke baru, di mana pertanian saat ini masuk dalam industri 4.0, sehingga sektor pertanian harus beradaptasi dengan teknologi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, penggunaan teknologi digital untuk mengelola pertanian bisa dilakukan melalui ponsel. Teknologi artificial intelligent [AI] serta fasilitas pencitraan satelit yang sudah disediakan pemerintah harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh penyuluh, agar meningkatkan produksi dan efisiensi dalam kegiatan pertanian, khususnya komoditas pangan.

"Penyuluh jangan gaptek. Pertanian kita saat ini sudah masuk era 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi. Jadi, penyuluh harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Kalian adalah bagian dari solusi, bukan masalah," kata Mentan Syahrul.

Hal senada dikemukakan Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP saat ini pola pikir penyuluh harus diubah. Karena sekarang era teknologi, maka penyuluh harus bisa beradaptasi dengan teknologi.

Menurutnya, kunci pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas. Sedangkan kunci peningkatan produktivitas adalah kinerja penyuluh. 

"Mari kita tingkatkan dari 5,2 ton per hektar menjadi 9 ton per hektar kalau mau kita swasembada pangan. Saat ini bola ada di penyuluh. Bagaimana penyuluh menggandeng petani meningkatkan produktivitas. Penyuluh berada di garda paling depan. Penyuluh harus turun ke sawah, ke ladang genjot produktivitas," tegas Dedi. [Cha]

Indramayu of West Java [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.