Kementan Dorong Peningkatan Kompetensi Penyuluh Pertanian
Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Jambi [B2B] - Kementerian Pertanian terus menggenjot peningkatan kompetensi dan kualitas Sumber Daya Manusia bidang pertanian termasuk penyuluh pertanian. Menteri Pertanian [Mentan] Syahrul Yasin Limpo mengatakan penyuluh pertanian adalah inti dari agent of change pembangunan pertanian agar mampu mengelola pertanian yang ada di masyarakat.
"Penyuluh pertanian sebagai garda terdepan dalam pertanian, penyuluh harus mendampingi petani agar produksi yang dihasilkan benar-benar berkualitas dengan memanfaatkan sains dan riset," kata Mentan Syahrul.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa pertanian membutuhkan sosok penyuluh yang pintar, gesit, dan cerdas, karena problem sektor ini semakin kompleks.
"Jadilah penyuluh yang luar biasa karena tugas penyuluh dalam peningkatan produksi bukan tugas yang biasa," kata Dedi Nuryamsi pada pembukaan diklat dasar dan terampil penyuluh yang diselenggarakan BPP Jambi secara virtual, Jumat [22/1].
Ditegaskan Dedi, sebagai insan pertanian, tugas kita ialah menyediakan pangan untuk 267 Juta Jiwa, meningkatkan kesejahteraan petani dan peningkatan ekspor, semua dapat tercapai dengan peningkatan produksi.
"Sebuah tugas yang luar biasa, sehingga yang menjalankan nya harus luar biasa, untuk itu penyuluh memegang peranan penting untuk mencapai hal tersebut, terutama dalam peningkatan produksi," kata Dedi.
Menurutnya, produktivitas nasional dimulai dari produktivitas wilayah binaan masing-masing penyuluh agar mampu mendorong hal tersebut, keberhasilan pembangunan pertanian di mulai dari keberhasilan para penyuluh untuk meningkatkan produktifitas.
"Penyuluh juga harus hadir mendampingi petani, menyemangati petani, penyuluh juga harus mampu memberikan solusi kepada para petani seperti saat kesulitan pupuk, karena ketergantungan pada subsidi atau bantuan harus dikurangi, cara nya bagaimana? Lihat di sekitar kita, kita bisa membuat pupuk organik yang bahan nya ada di sekitar kita," tambahnya.
Sementara Zahron Hemi Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi secara virtual melaporkan bersama dengan 35 orang peserta pelatihan kelapa sawit dan 35 orang peserta pelatihan kopi yang berada di BPP Solok Selatan. [Cha]
Jambi [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.