Program YESS Kementan Identifikasi CPCL pada 4 Kabupaten di Sulsel
Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Maros, Sulsel [B2B] - Pemerintah RI khususnya Kementerian Pertanian RI terus berupaya menggerakkan generasi muda yang menjadi bonus demografi Indonesia di masa depan untuk mengisi dan mendorong pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakaan Kementan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.
"Kita fasilitasi mereka. Kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, Alsintan hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan laba, terlebih di tengah pandemik ini," kata Mentan Syahrul.
Langkah nyata Kementan khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] melakukan sinergi dengan IFAD untuk mengupayakan regenerasi petani melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian, lebih dikenal Program YESS.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan ada dua kunci utama pelaksanaan Program YESS. Pertama, hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian.
"Kedua, sasaran dari program YESS yakni generasi milenial harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," kata Dedi Nursyamsi.
Selaku Penanggung Jawab Program YESS di Provinsi Sulawesi Selatan, Polbangtan Gowa selaku PPIU serentak melakukan asesmen identifikasi Calon Peserta Calon Lokasi [CPCL] selama dua hari [4 dan 5 November] di empat kabupaten yakni Maros, Bantaeng, Bulukumba, dan Bone menggandeng Balai Penyuluh Pertanian [BPP].
Perihal CPCL, Project Manager Program YESS. Inneke Kusumawati mengatakan bahwa asesmen CPCL merupakan salah satu tahapan program YESS dalam melengkapi data calon peserta program dan menganalisis kebutuhannya.
"Pemetaan kebutuhan masing-masing CPCL akan menentukan intervensi Program YESS meningkatkan kapasitas berusaha tani dan ketrampilan bekerja mereka di bidang pertanian," kata Inneke K.
Tak sekadar identifikasi dan menarik minat pemuda yang akan menjadi target, BPP juga memetakan permasalahan yang dihadapi CPCL sehingga pelatihan program YESS dapat tepat sasaran.
“Di kecamatan kami banyak pemuda yang memiliki produk pertanian dan peternakan yang bagus, akan tetapi terkendala masalah pemasaran produk sehingga pelatihan pemasaran yang kami perlukan,” kata Amir, penyuluh yang membina petani di Kecamatan Lau, Maros.
Pada kesempatan terpisah, Kabid Penyuluhan Pertanian pada Dinas Tanaman Pengan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bulukumba, Dani Susanti memastikan bahwa kerjasama tim akan membantu pendataan.
Ke depan, katanya, akan dilakukan pembinaan kepada CPCL secara berkelanjutan dengan memberi informasi menarik tentang Program YESS di Bulukumba," katanya.
Maros of South Sulawesi [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.
