Rakor Pusluh, Kabadan Elaborasi 3 Program Aksi BPPSDMP Kementan 2021
Indonesian Govt Optimizing Agricultural HR Competencies
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya BPPSDMP diinstruksikan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk melakukan penguatan SDM pertanian melalui Tiga Program Aksi pada 2021. Sementara penyuluhan pertanian, diingatkan fokus pada penyuluhan berbasis teknologi informasi dan komputasi [TIK] serta kelembagaan petani berbasis korporasi.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengemukakan hal itu pada Rapat Koordinasi [Rakor] Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian di Jakarta, Rabu [13/1]. Hadir Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah; Kapusluh Leli Nuryati; para kepala bidang penyuluhan dari 13 provinsi; dan 21 provinsi mengikuti secara online via video conference.
"Sistem pertanian yang maju, mandiri dan modern bersumber pada SDM pertaniannya. Berarti kita bicara SDM, maka perlu ada penguatan kapasitas SDM pertanian kita," kata Dedi Nursyamsi mengutip arahan Mentan Syahrul saat hadiri Rakernas Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] di Bogor, Selasa malam [12/1].
Dia menambahkan sebagai wujud implementasi arahan Mentan Syahrul, maka pihaknya tengah merumuskan Tiga Program Aksi 2020. "Tiga Program Aksi adalah penguatan KostraTani [Komando Strategis Pembangunan Pertanian] dan membangun 2,5 juta petani milenial serta mendukung program Kementan terutama food estate."
Ditegaskan Dedi, fokus penyuluhan pertanian memperkuat Kostratani di tingkat kecamatan, yang merupakan unsur utama mendorong produktivitas pertanian, yang harus didukung SDM yang andal di bidangnya.
"Agen yang paling besar dalam peningkatan produktivitas adalah SDM-nya. Berbicara peningkatan produktivitas berarti peningkatan SDM-nya," katanya lagi.
Selain fokus pada kegiatan Kostratani, BPPSDMP Kementan juga siap mencetak petani milenial yang maju, mandiri dan modern. Menurut Dedi, program cetak 2,5 juta petani milenial sejalan arahan Mentan Syahrul.
"Nantinya akan ada 1.000 petani milenial akan mengikuti program magang di luar negeri seperti Taiwan dan Jepang selama 6 sampai 12 bulan di Jepang. Setelah pulang mereka diharapkan jadi penguasa petani milenial. Termasuk yang ikut pelatihan 1.000 petani milenial juga begitu selesai mereka siap dengan KUR dan terjun menjadi wirausaha pertanian," tambah Dedi.
Untuk program aksi yang ketiga, Dedi memaparkan jika BPPSDMP akan mendukung program Kementan lainnya terutama program food estate, yang akan dilaksanakan di seluruh Indonesia dan pada 2021 akan ditingkatkan luasan lahannya.
Dijelaskan Dedi sebagai bentuk dukungan terhadap Food Estate, BPPSDMP Kementan akan membentuk dan menguatkan korporasi petani di kawasan Food Estate.
“Dalam membentuk korporasi petani harus disiapkan identifikasi potensi wilayah, melakukan sosialisasi terkait dengan korporasi itu sendiri, lalu meningkatan kapasitas SDM pertanian serta konsolidasi petani dan kelembagaan petani," katanya. [Cha]
Jakarta [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.